Foto: Sabrina Yuniawati
Yan Prihatmoko, Waroeng SS tumbuh dan berkembang sehingga bermanfaat untuk orang banyak
Tidak ada kata menyerah, terus bekerja dan berusaha hingga berguna bagi sesama.
Peluang selalu terbuka bagi yang mau berusaha. Ini tergambar dari pelaku bisnis yang jeli melihat peluang dari kegemaran masyarakat Indonesia melahapmakanan pedas dengan mengelola bisnis sambal. Animo masyarakat tidak pernah surut hingga bermunculan kreasi makanan bercita rasa pedas.
Waroeng Spesial Sambal (SS)
Waroeng Spesial Sambal (SS) adalah merek dagang resto penyaji masakan dengan aneka sambal segar dan masakan khas Indonesia yang berdiri pada 2002 di Yogyakarta. Awalnya Waroeng SS hanya warung tenda pinggir jalan di Jalan Kaliurang, Kabupaten Sleman, DIY sebagai tempat wisata dan kuliner mahasiswa karena dekat beberapa kampus ternama. Bermodalkan Rp9 juta dengan karyawan kurang dari 10 orang, warung yang masih berdiri tersebut kini diberi nama Waroeng SS Perjuangan.
Sejarah berdirinya Waroeng SS bermula dari kegelisahan sang pemilik yang hanya menjumpai jenis sambal itu-itu saja, seperti sambal bawang atau tomat. Berangkat dari situlah pemilik resto Waroeng SS mengembangkan keahliannya dalam memasak dan mengolah sambal. Itulah arti Spesial Sambal karena sambal olahan Si Bos Waroeng SS.
Antusiasme masyarakat terhadap kuliner pedas memang begitu luar biasa hingga pada 20 Agustus 2002 Waroeng SS buka cabang pertama di Kawasan Condongcatur, masih termasuk Sleman. Setelah itu, perkembangan cabangnya bagaikan api terkena minyak, merambah beberapa titik destinasi wisata di Jateng hingga luar Jawa. Kini sudah berdiri lebih dari 100 outlet antara lain Jabotabek 18 outlet, Cirebon 2 outlet, Bandung 2 outlet, Jatim 8 outlet, Bali 5 Outlet, dan Malaysia 3 outlet. Manajer Area Jabodetabek, Yan Prihatmoko mengungkapkan kepada AGRINA, “Waroeng SS buka lagi di Bandung pada akhir tahun 2023.”
Siapakah di balik Waroeng SS tersebut? Dia adalah Yoyok Hery Wahyono. Minatnya yang besar (passion) dalam kuliner, termasukmengkreasikan sambal, menjadikan Waroeng SS sukses. Memang tidak mudah diskusi bersama Pak Yoyok secara langsung lantaran kesibukannya. Paling tidak penuturan Yan Prihatmoko merupakan yunior Yoyok di kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) bisa menggambarkan tokoh yang biasa dipanggil Mister Huuh-Haah itu.
Yoyok, menurut Yan, mula-mula membangun usaha event organizer (EO) pada 1999 sebelum membuka Waroeng SS. Sosoknya menginspirasi dalam berbisnis kuliner. “Bekerja di EO saat masih kuliah, sampai sekarang EO masih ada tapi tidak dikembangkan hanya di DIY saja. Paling lama bekerja selain di Waroeng SS, di EO kurang lebih 6 tahun. Nyaman karena ada Pak Yoyok, sosoknya merupakan teladan buat saya,” kata pria yang hobi jalan-jalan ini, saat ditemui AGRINA, Jakarta (9/11).
Untuk naskah selengkapnya silakan baca Majalah AGRINA Edisi 353 terbit November 2023 atau dapatkan majalah AGRINA versi digital dalam format pdf di Magzter, Gramedia, dan Myedisi.