Foto: Muhamad Ridwan
Omzet penjualan produk olahan cabai EPTILU per bulan mencapai Rp25 juta
Bisnis olahan cabai masih sangat cerah dan akan tetap ‘hot’.
Produk olahan cabai menjadi peluang bisnis yang menjanjikan karena sebagian masyarakat Indonesia pecinta pedas. Seperti apakah prospek usaha olahan cabai? Berikut hasil temuan AGRINA.
Inovasi Olahan Cabai
Setelah sukses menjual produk segar hasil pertanian, petani di Kecamatan Sukaraja, Sukabumi, Jabar, Iqbal Habibi, membuat terobosan dengan menciptakan produk olahan cabai.
Menurut Iqbal, produk olahan merupakan inovasi yang dapat meningkatkan pendapatan petani. Karena itu, ia mengolah cabai menjadi sambal.
“Produk olahan cabai baru dibuat sekitar 6 bulan lalu. Dibuat olahan cabai ini karena produk tahan lama. Produk olahan cabai bisa awet 1 bulan di dalam kulkas,” kata pria kelahiran 25 Maret itu (21/7).
Varian sambal bermerek D’Cabean itu ada bermacam rasa, seperti cumi cabai rawit, teri cabai rawit, rebon cabai rawit, dan cumi cabai hijau dengan ukuran 150 g/toples. Biaya produksinya sekitar Rp12 ribu/toples dan harga jualnya Rp25 ribu/toples.
Sambal D’Cabean sangat diminati masyarakat. Varian yang paling disukai yaitu cumi cabai hijau, teri cabai rawit, dan cumi cabai rawit.
“Sambal dapat dibeli melalui marketplace atau toko daring dengan sistem PO(pre-order),dibuat sesuai permintaan saja.Omzet penjualan sambal per bulan kurang lebih mencapai Rp1.250.000,” terangnya.
Selain itu, ada juga permintaan dari karyawan Bank Indonesia sekitar 200 toples.
Untuk naskah selengkapnya silakan baca Majalah AGRINA Edisi 350 terbit Agustus 2023 atau dapatkan majalah AGRINA versi digital dalam format pdf di Magzter, Gramedia, dan Myedisi.