Foto: Dok. Edufarmers
Agrinnovation Conference 2023 wadah para pelaku startup agritech untuk bertemu dan mendiskusikan peluang kolaborasi
JAKARTA (AGRINA-ONLINE.COM) Sejak 2018, minat investor terhadap startup agritech terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Tech in Asia, nilai pendanaan yang diumumkan di sektor agritech pada 2021 menembus US$ 204 juta (sekitar Rp. 3 triuliun) dari 15 kesepakatan, tumbuh 3,5 kali lipat dari tahun sebelumnya. Selama Januari-Agustus 2022 sudah ada 20 kesepakatan pendanaan dengan nilai mencapai US$ 314.8 juta (sekitar Rp 4.8 triliun). Saat ini tercatat 52 startup agritech yang telah mendapat pendanaan dari investor.
Saat membuka acara Agrinnovation Conference 2023 di Jakarta, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak para pengembang ekosistem bisnis rintisan berbasis teknologi (start-up) dan petani milenial untuk ikut terjun membantu memajukan pertanian Indonesia yang presisi.Saat pandemi Covid-19 sektor pertanian terbukti terus berkontribusi terhadap perekonomian nasional.Nilai ekspor pertanian terus meningkat dari Rp451,7triliun pada 2020, menjadi Rp616,35 triliun pada 2021, dan menembus angka Rp658,18 triliun pada 2022. “Agrinnovation Conference merupakan pertemuan yang sangat penting untuk menghubungkan berbagai pihak, terutama dalam membahas peluang, tantangan, hingga sumberdaya yang ada.Saya akan memberikan dukungan penuh untuk teman-teman. Presiden juga sudah memerintahkan untuk memfasilitasi dan memberikan ruang untuk saling berkolaborasi,”ungkap Syahrul YasinLimpo.
Amri Ilmma, COO Edufarmers menjelaskan Agrinnovation Conference 2023 adalah konferensi teknologi pertanian atau agriculture technology (agritech) yang diadakan dengan tujuan to inspire, connect dan empower. Sedangkan tema yang diusung yaitu The Rise of Agritech to Enhance Food Security. “kami berusaha untuk menciptakan ruang untuk berkolaborasi dalam menghadapi tantangan yang ada pada sektor pertanian Indonesia,”kata Amri.
Amri menambahkan tantangan yang dihadapi startup agritech di Indonesia tetap ada, namun pihaknya optimis masih ada peluang bagi startup untuk berkontribusi pada kemajuan sektor pertanian dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan mensejahterakan petani Indonesia.
Gelaran perdana kolaborasi Edufarmers dan Tech in Asia ini cukup sukses diadakan serta mendapat dukungan dari berbagai pihak diantaranya KementerianPertanian, Google.org, Japfa Comfeed Indonesia hingga Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Konferensi ini dihadiri oleh ratusan peserta yang terdiri dari komunitas startup, investor, hingga media. Agrinnovation Conference 2023 juga diramaikan dengan pameran dari 30 startup agritech yang memperagakan produk dan layanan masing-masing. Pameran ini menampilkan inovasi-inovasi terbaru di sektor agritech yang diharapkan mampu mendorong terciptanya kolaborasi antar-pelaku startup, serta mendorong kolaborasi dan inovasi yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian diIndonesia.
Brenda A,