Selasa, 19 Juli 2022

Pabrik NPK Organik Phonska Alam Pertama di Indonesia

Pabrik NPK Organik Phonska Alam Pertama di Indonesia

Foto: - DOK. Petrokimia Gresik
Direksi, komisaris, dan Pejabat Petrokomia Gresik meresmikan Pabrik NPK Organik Phonska Alam

GRESIK (AGRINA-ONLINE.COM). Petrokimia Gresik menjadi pelopor teknologi pemupukan di tanah air melalui peresmian pabrik NPK Phonska Alam berkapasitas 10 ribu ton/tahun di Gresik, Jawa Timur, Minggu (17/7). Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, ini merupakan pabrik pupuk NPK organik pertama di Indonesia.

 

Pabrik hadir karena kebutuhan pupuk dengan kandungan N, P, dan K yang terstandar dan bermutu bagi pertanian organik di Indonesia. Data Aliansi Organis Indonesia (AOI) menyebut, terdapat 251.630 ha lahan pertanian organik di Indonesia sebagai pasar besar bagi Phonska Alam.

 

“Pada tahun 2000 Petrokimia Gresik menjadi pinoir pupuk majemuk di Indonesia, bahkan kini menjadi kiblat teknologi pupuk NPK di tanah air. Semangat itu kembali kami hadirkan melalui kelahiran Phonska Alam guna mendukung pertanian organik dan terwujudnya sustainable agriculuture,” ujar Dwi Satriyo.

 

Pupuk Phonska Alam diproduksi dengan bahan baku sumber N, P, dan K yang berasal dari mineral alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis sehingga sesuai untuk pertanian organik di Indonesia. Bahkan, pupuk ini sudah memiliki tanda logo “Organik Indonesia” sebagai wujud perlindungan atau jaminan bagi konsumen atas kualitas Phonska Alam.

 

“Jika selama ini petani organik menggunakan cara-cara konvensional untuk memberikan unsur hara N, P, dan K pada tanaman, misal memanfaatkan air cucian beras, pohon pisang, sabut kelapa atau lainnya. Sekarang kami menawarkan cara yang lebih efektif, efesien dan terukur atau terstandarisasi melalui Phonska Alam,” ujar Dwi Satriyo.

 

Dalam sehektar pertanian organik idealnya butuh 20 ton pupuk kandang. Tetapi, menggunakan Phonska Alam cukup sekitar 1,3 ton karena 600 kg pupuk Phonska Alam setara 9 ton pupuk kandang. “Dalam budidaya pertanian organik pupuk kandang tetap dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan karbon tanaman atau C/N ratio,jadi penggunaannya harus dikombinasikan,” katanya.

 

Hasil demplot di beberapa daerah, pupuk Phonska Alam mampu meningkatkan produktivitas pertanian. Misalnya, penggunaan Phonska Alam untuk padi di Jawa Timur berhasil meningkatkan hasil panen 8,24 ton/ha atau naik 10% daripada kebiasaan petani sebelumnya yang hanya 7,43 ton/ha.

 

 

Windi Listianingsih

 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain