Rabu, 16 Desember 2020

Omzet Bisnis Tanaman Hias Aglaonema Tembus Rp1 Miliar

Omzet Bisnis Tanaman Hias Aglaonema Tembus Rp1 Miliar

Foto: Istimewa
Tanaman Aglaonema berkisar Rp35 ribu - Rp1 juta untuk yang berukuran remaja

Bogor (AGRINA-ONLINE.COM). Produksi tanaman hias hingga triwulan II pada 2020 berdasarkan data BPS mencapai 342.422.645 pcs. Sementara itu ekspor volumenya mencapai 4.176.294 kg atau setara dengan US$ 12.176.244. Besarnya angka ekspor benih tanaman hias menunjukkan bahwa bisnis benih tanaman hias masih sangat terbuka.
 
Prihasto Setyanto, Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian mengatakan,  pihaknya melakukan berbagai upaya untuk mendukung program Gerakan Tiga kali Ekspor (Gratieks). Yakni melalui GEDOR Horti (Gerakan Dorong Produksi, Daya Saing dan Ramah Lingkungan Hortikultura).
 
Selama masa pandemi, kebiasaan baru berdiam di rumah menimbulkan aktivitas baru, salah satunya berkebun di rumah. Wartono, petani sekaligus pelaku usaha asal Ciapus Bogor mengutarakan permintaan tanaman hias banjir dari dua sisi, penjual dan pembeli. 
 
“Tren dan permintaanya jauh lebih besar dari saat sebelum pandemi, cuma permintaan kalau dulu biasanya pedagang sekarang ini semua golongan dan kalangan. Juga permintaannya menjadi lebih banyak dan membludak. Bisa lima puluh kali lipat,” ujar pemilik Gress Nursery di Ciapus, Bogor ini.
 
Namun begitu, permintaan tidak sebanding dengan pasokan yang ada. Ia merasa stok yang dimiliki tidak mampu memenuhi permintaan pasar. Menrutunya, hal ini disebabkan oleh sedikitnya petani bunga. Bahkan bunga lokal sangat kurang jumlahnya. 
 
“Sejauh ini kami mengembangkan produk hasil sendiri namun kadang mengambil juga dari rekan-rekan yang lain,” jelas Wartono.
 
Pria kelahiran Sunda ini memfokuskan diri pada budidaya aglaonema. Ia pun menanam aneka philodendron, keladi dan beberapa jenis tanaman hias daun lainnya. Penjualannya juga telah menembus pasar eskpor. Besaran omzet per bulan, aku dia, menembus Rp1 miliar/bulan.
 
“Selama pandemi, per bulan rata-rata Rp750 juta hingga Rp1 miliar,” ungkapnya.
 
Ketua Pecinta Tanaman Hias Bogor, Gunawan optimistis bisnis tanaman hias selama masa pandemi akan terus berkibar dan ini kabar baik bagi para penjual tanaman hias “Selama hobi menanam ada, bisnis tanaman hias akan terus ramai,” ujarnya bangga. 
Gunawan menyebutkan, para petani tanaman hias Ciapus sudah terbiasa bermain di pasar ekspor. Produksi yang dimiliki umumnya untuk memenuhi kebutuhan ekspor ke Eropa, Amerika, Cina, Hongkong hingga Australia. 
 
Dalam mengembangkan Aglaonema, Wartono mengatakan, kesabaran menjadi kuncinya. Bagi seorang penjual sekaligus produsen, dia menjual aneka Aglaonema mulai kisaran Rp35 ribu hingga Rp1 juta untuk yang berukuran remaja. Ia juga menunjukkan salah satu koleksinya, Golden Hope yang dibanderol Rp 20 juta.
 
“Kita harus sabar dan tekun karena mengembangkan aglaonema itu tidak mudah. Tanaman ini bukan barang cetakan. Kita harus sabar nungguin beranak dan harus melakukan perawatan dengan benar. Aglaonema ini lebih sulit dari tanaman-tanaman yang lain. Mungkin kalau pemain tanaman di luar bisa lebih cepat karena sistem kultur jaringan, sedangkan di sini hanya dengan sistem stek saja.
 
Dirinya mengaku hobi merawat memiliki kenyamanan tersendiri dan tidak menyangka bisnisnya bisa sangat menghasilkan. Sebelumnya dia pernah mencoba usaha lain seperti ternak ikan dan segala macam, tetapi yang lebih menghasilkan malah di tanaman ini. Jika sekarang dia memiliki areal 3000m2, siapa sangka miliarder ini memulai usahanya dari lahan sebidang 2x3m2.
 
Try Surya A
 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain