Selasa, 2 Juni 2020

Panen Ikan dan Sayur dari Ember, Yuk!

Panen Ikan dan Sayur dari Ember, Yuk!

Foto: Jaka Widada
Lele budikdamber menggunakan pakan pelet

Gampang banget budidaya ikan dan sayuran dalam ember. Cukup sedia air dan benih berkualitas.

Lahan sempit tidak lagi menjadi masalah buat memanen ikan dan sayur sekaligus. Budikdamber (budidaya ikan dalam ember) menjawab tantangan itu. Dalam waktu 3 bulan, kita bisa menjaring lele dan 6 kali memetik sayuran. Penasaran mau coba?


Persiapan

Untuk memulai budikdamber, Juli Nursandi, Dosen Politeknik Negeri Lampung menguraikan, siapkan ember plastik setinggi 80 l, 10-15 gelas plastik, kawat, media tanam, dan potongan sayur. Agar bisa menanam berbagai jenis sayuran, media tanamnya menggunakan arang, kain, dan tanah (AKT).
 
Jika menggunakan arang saja, hanya bisa untuk menanam kangkung, bayam brasil, dan genjer. Khusus untuk tanaman rampai dan tomat, bisa juga dipupuk NPK.

Lubangi gelas plastik lalu, potong kangkung sisakan bagian bawah dan masukkan ke dalam gelas. Kemudian, isi gelas dengan arang batok kelapa antara 50% – 80% gelas. Potong kawat sekitar 12 cm dan buat model kait yang bisa dijadikan pegangan gelas di ember.
 
Selanjutnya, persiapan media budikdamber dengan mengisi air 60 liter dalam ember dan diamkan selama 1–2 hari. Berikutnya, masukkan ikan dan diamkan 1–2 hari. Terakhir, rangkai gelas kangkung di pinggir ember.

Sedikit berbeda dengan Juli, Sukini, Ketua KWT Berkah Rejeki di Desa Tambak, Kec. Karangdowo, Kab. Klaten, Jateng menggunakan ember volume 70 l yang diisi 50 l air serta media tanam dakron dan arang sekam. Air media hidup lele juga difermentasi dulu dengan 1 tutup botol probiotik yang diamkan seminggu.
 
Fermentasi tidak boleh lebih dari 2 minggu karena menimbulkan bau. “Kalau sudah jadi, baru air dipakai mengisi ember. Jadi, bukan air baru dari sumur atau sungai. Tujuannya, biar lele bisa bertahan hidup. Biasanya kalau air baru, lele tidak bisa bertahan hidup lama,” urainya yang menggunakan benih lele ukuran 4-5 cm/ekor.

Sebelumnya, netralisir bau plastik dengan menggosokkan daun pepaya di ember lalu beri sedikit air dan biarkan seharian. Sebab, bau ember yang menyengat akan mempengaruhi pertumbuhan lele. Setelah itu, lubangi 5 titik bagian atas ember untuk mengeluarkan air hujan secara otomatis.
 
“Kalau kena air hujan, banyak lele yang mati. Maka, kita buat lubang yang bisa mengurangi air hujan. Setelah hujan, air kita kurangi. Ganti dengan air yang sudah difermentasi untuk mengurangi tingkat kematian,” ujarnya dalam Seri Viral Agriculture in Action: Live Praktek Busakanber (Budidaya Sayur dan Ikan dalam Ember). Jangan lupa melubangi bagian bawah ember untuk memudahkan pergantian air.

Lubangi 5-6 titik bagian bawah gelas untuk penyerapan akar. Lalu, isi dengan dakron, arang sekam, dan 5-6 benih sayur. Pemberian dakron agar arang sekam tidak jatuh ke air.
 
Jika ember dan gelas sudah siap, masukkan air fermentasi dan tebar 40-50 ekor benih lele sedikit demi sedikit agar tidak stres. Ketinggian air fermentasi harus menyentuh alas gelas agar tanaman bisa menyerap nutrisi dalam air. Benih sayur pun akan tumbuh dalam 3 hari.


Pakan dan Air

Sukini menegaskan, persiapan awal budikdamber sangat menentukan keberhasilan budidaya. “Tahap awal kalau memulai cara yang salah, lele akan mati, nggantung. Dari awal harus persiapkan betul airnya, medianya. Ketika kita menabur benih, tidak boleh langsung diberi makanan, puasakan sekitar 2 hari. Kalau langsung diberikan pakan, biasanya (lele) nggantung, mati,” sarannya.

Ibu beranak satu ini memberi makan lele dua kali sehari dengan pakan pelet. Jika makannya tidak lahap, segera stop. “Itupun tidak perlu full (penuh) karena ada nutrisi dari tanaman. Tanaman juga tidak perlu nutrisi tambahan karena dari air lele banyak makanan yang tersisa dari pakan lele dan kotoran lele yang sudah terfermentasi, menjadi sumber asupan makanan bagi tumbuhan,” jelasnya.

Air budidaya diganti setiap 2 minggu sekali. Atau ketika tercium bau, kurangi air separuh dan tambahkan air fermentasi kembali agar fermentasi tetap berjalan. Lele pun harus disortir sebulan sekali sesuai ukuran untuk menghindari kanibalisme. Setelah 3 bulan, lele siap dipanen sedangkan sayuran bisa dipanen sejak umur 20 hari.



Untuk naskah selengkapnya silakan baca Majalah AGRINA Edisi 312 terbit Juni 2020 atau dapatkan majalah AGRINA versi digital dalam format pdf di magzter, gramedia, dan myedisi.

 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain