Foto: Istimewa
Kandungan Zinc, yang membedakan NPK Phonska Plus dengan NPK Phonska bersubsidi.
Bengkulu (AGRINA-ONLINE.COM). Petrokimia Gresik, menggelar panen demonstration plot (demplot) cabai rawit hasil pemupukan berimbang perpaduan pupuk ZA dan Petroganik dengan pupuk non-subsdi NPK Phonska Plus di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Sabtu (9/5).
Direktur Pemasaran Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih menyatakan, hasil panen mencapai 5,2 ton/ha atau meningkat 62,5% dari rata-rata kebiasaan petani setempat yang hanya memperoleh 3,2 ton/ ha. "Pemupukan menggunakan NPK Phonska Plus mampu meningkatkan produktivitas cabai rawit hingga 2 ton per hektare," terang Digna.
Kegiatan ini, lanjut Digna, adalah upaya pemenuhan stok pangan nasional, khususnya cabai rawit. Meskipun Indonesia tengah menghadapi wabah penyakit, namun produksi tetap berjalan.
Hal ini sesuai dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir agar BUMN bidang pangan selalu mempertahankan ketersediaan stok pangan dan bahan pokok, serta menjaga penyalurannya selama pandemi Covid-19.
Berdasarkan data BPS, panen cabai rawit nasional pada 2018 mencapai 1,34 juta ton, atau terbesar nomor tiga setelah bawang merah dan kubis. “Maka untuk menjaga bahkan meningkatkan produktivitas cabai rawit secara nasional, diperlukan pasokan pupuk yang berkualitas,” imbuh Digna.
Kandungan NPK Phonska Plus adalah mineral Zinc (Zn). Unsur hara mikro ini, sangat dibutuhkan oleh tanaman. Kandungan Zinc inilah yang membedakan NPK Phonska Plus dengan NPK Phonska bersubsidi.
Try Surya Anditya
Editor: Windi L