Foto: Try Surya Anditya
Petani cabai harus berefisiensi agar bersaing
Kuningan (AGRINA-ONLINE.COM). Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) menggelar musyawarah nasional (Munas) untuk yang pertama kalinya. Dalam acara tersebut, Abdul Hamid secara aklamasi terpilih menjadi Ketua Umum AACI periode 2019-2024.
Sebelumnya, Abdul Hamid menjabat sebagai Sekertaris Jenderal AACI. Acara yang berlangsung selama 5-6 Desember 2019 di Wisma Pepabri, Kuningan, Jawa Barat ini dibuka oleh Bupati Kuningan, Acep Purnama dan Direktur Perbenihan Hortikultura Ditjen Hortikultura Kementan, Sukarman.
Ke depannya, Hamid berharap, petani cabai juga membidik bisnis cabai olahan seperti pasta. Pasalnya, dari 1kg cabai akan pula menghasilkan 1kg pasta dengan harga yang jauh lebih menguntungkan. “Ini perlu dukungan pemerintah daerah, bukan hanya kementerian pertanian dan lainnya, tapi saling bekerjasama,” tuturnya.
Ia pun berujar, usaha cabai sudah saatnya bertransformasi budidaya. Petani didorong untuk berkoperasi kemudian berkooperasi. Dari situ, bisa dilihat letak kelemahan dan pasar selama ini.
Sehingga kedepannya bisnis cabai bisa lebih baik lagi. Menurut Hamid, transformasi petani cabai dalam koperasi dengan berbasis efisiensi, akan menyongsong kerjasama untuk industri. Sebagai Ketua Umum, ia pun mengajak petani cabai untuk lebih berefisiensi agar daya saing dalam industri ini nantinya menuju pasar ekspor.
Di dalam Munas ini, dilakukan pula penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Ditjen Hortikultura dengan Bupati Kuningan, disaksikan oleh Benny Kusnadi dari Dewan Hortikultura Nasional dan stakeholder terkait lainnya.
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian siap menggelontorkan bantuan tanaman hortikultura untuk lahan seluas 100 ha di Kab. Kunignan. Dengan rincian, cabai seluas 50 ha, bawang merah 30 ha, dan tanaman obat 20 ha.
Try Surya Anditya
Editor: Windi Listianingsih