Foto: Selo Sumarsono
Sambal kemasan banyak diminati
Berbagai macam produk sambal kemasan dari berbagai daerah dapat ditemui di pasar tradisional hingga supermarket modern. Berikut tiga pelaku bisnis sambal skala UKM yang sukses.
Iin Agustin Rahman
Sambal Chili Chila - Depok
Menjadi pengusaha sambal kemasan memang tidak mudah, perlu adanya dukungan dan keyakinan yang kuat untuk tetap fokus. Itulah pengalaman Iin Agustin Rahman sebagai pengusaha sambal kemasan.
Berdirinya usaha sambal olahan tersebut berawal dari dukungan sang adik yang sangat menyukai sambal dan mengetahui kakaknya pandai memasak.
Wanita kelahiran 17 Agustus 1977 ini pun lantas mencoba membuat sambal olahan. Saat itu, ia masih menjadi karyawan perusahaan sekuritas.
Sambal buatannya dibagikan ke teman-teman kantor, tetangga secara gratis. Hasil uji cobanya mendapatkan respon yang bagus.
Iin, sapaan akrabnya, mulai berpikir untuk fokus menjalankan bisnis sambal karena permintaan melonjak tajam.
Ia memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya. Chili chila digunakannya sebagai brand. Chili berarti cabai, sedangkan Chila adalah nama anak bungsunya.
Chili chila didirikan pada 26 April 2015. Saat itu ia sudah memproduksi 4 varian, yaitu sambal teri (khas medan), jamba roti, sambal bawang, dan roa (khas Manado) dibandrol Rp17.500 per botol dijual melalui sosial media.
Ibu tiga anak ini tidak puas dengan penjualan Chili chila lewat jalur pemasaran biasa, sehingga merambah bisnis melalui supermarket, marketplace, trader (distributor luar negeri).
Hingga detik ini ia memproduksi lebih dari 10 ribu botol (per botol 210 g) per bulan dengan 11 varian. Harganya berkisar Rp27 ribu - Rp35 ribu/botol. “Chili chila menerima omzet per bulan kurang lebih Rp250 juta,” jelasnya.
Iin menambahkan, kiat bisnis sambal maupun lainnya yang terpenting adalah plan bisnis jelas.
Kedua, mengukur kapasitas sesuai dengan segmen pasar.
Ketiga, jangan pernah berhenti menambah channel pemasaran baru agar dapat meningkatkan produksi.
“Membuka peluang dari keinginan konsumen agar banyak varian dan berkembang. Plus jangan lupa sedekah kuncinya ada di situ,” katanya ketika ditemui di markasnya, bilangan Permata Depok, Jawa Barat.
Para pencinta sambal kemasan bisa mem-follow akun @Chili_Chila di FB dan Instagram untuk dapat melihat 16 varian chili chila yang dapat menggugah selera.
Sabrina Yuniawati
Devi Maharani
Sambal Cihuuyy – Bogor
Devi Maharani – 18 Desember 1979
Dari Depok kita beralih ke Bogor. Bogor telah memiliki sambal olahan yang bernama “Cihuuyy”.
Arti cihuuyy sendiri merupakan dari filosofi kehidupan. Saat mendengar kata “Cihuuyy” pasti ada kegembiraan sehingga setiap orang yang telah merasakan sambal Cihuuyy akan merasakan kegembiraan.
Devi Maharani, sang produsen, merealisasikan ide bisnis sambal kemasannya setelah keluar dari bank swasta di Jakarta.
Memutuskan untuk keluar dari perusahaan karena jarak tempuh yang cukup jauh sehingga begitu melelahkan dari Bogor - Jakarta.
Untuk menghindari kejenuhannya, ia membuka rumah baca di kompleks perumahan, tetapi, tidak membuahkan hasil.
Sang bunda, Iche Hendrawati, merasakan putrinya mengalami stres karena tidak ada kesibukan seperti sedia kala. Iche pun mendorongnya untuk membuka usaha. “Ibu saya bilang, kamu maunya usaha apa? Saya jawab, saya maunya masakan.
Ya sudah kita buat. Akhirnya seperti ini dan sebetulnya yang masak adalah ibu saya,” ungkap wanita kelahiran 18 Desember 1979 menirukan pertanyaan ibunya.
Pada April 2015 minggu pertama dan kedua, mulailah sambal kemasan buatannya dibagikan kepada teman dan selebgram. Sambal kemasan yang disebarkan kurang lebih 100 botol.
Minggu berikutnya pesanan mulai mengalir. Sampai bulan selanjutnya permintaan semakin banyak dan akhirnya ia buka pesanan seminggu sekali.
Devi menjelaskan, modal awal bisnis sambal cihuuyy kurang lebih Rp2 juta-Rp3 juta untuk memproduksi empat varian, yaitu sambal bawang, bajak, teri, dan kemangi.
Pada tahun yang sama, Cihuuyy mengurus surat izin usaha sambal rumahan dan sertifikat halal. “Sekarang saya memiliki rumah produksi bersamaan dengan toko siap saji Cihuuyy dengan berbagai masakan nasi, mi dengan bumbu sambal cihuuyy,” ungkap anak ke-4 dari 5 saudara tersebut.
Devi menyajikan produknya dalam dua kemasan, yakni kemasan botol kaca dengan ukuran 100 g dan kemasan pouch 180 g.
Kemasan pouch dikhususkan pelanggan yang hobi jalan-jalan dan umroh agar tidak mudah pecah, praktis dan tidak berat. Kemasan yang bagus tersebut juga bisa dimanfaatkan sebagai paket hadiah untuk para penggemar sambal.
Ia mengklaim, keunggulan produknya adalah tanpa menggunakan MSG (vetsin), sudah lulus uji kesehatan dari Dinas Kesehatan setempat dan sudah bersertifikat halal MUI.
Kelanjutan tentang tulisan ini baca di Majalah AGRINA versi Cetak volume 15 Edisi No. 302 yang terbit Agustus 2019. Atau, klik : https://ebooks.gramedia.com/id/majalah/agrina, https://higoapps.com/browse?search=agrina, https://www.mahoni.com, dan https://www.magzter.com/ID/PT.-Permata-Wacana-Lestari/Agrina/Business/