Pemerintah didesak untuk segera menerapkan fortifikasi terhadap minyak goreng (migor). Fortifikasi ini akan difokuskan pada penambahan Vitamin A untuk minyak goreng curah. Fortifikasi diharapkan bisa menekan masalah kurang vitamin A (KVA) di Indonesia.
Demikian disampaikan Drajat Martianto, anggota Koalisi Fortifikasi Indonesia (KFI) dalam acara members gathering Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI) dan KFI di Jakarta (19/9). “Saat ini KFI mencatat setidaknya ada 10 juta anak Indonesia kekurangan vitamin A,” jelasnya.
Lebih jauh ia memaparkan, sekarang ini setidaknya ada sekitar 70% migor diproduksi dalam bentuk curah dan dikonsumsi mayoritas masyarakat Indonesia. Diakuinya dengan jumlah produsen migor yang berskala besar, penerapan fortifikasi akan lebih mudah.
Di beberapa negara penerapan fortifikasi vitamin A banyak dilakukan, tapi dengan media yang berbeda. Misalnya, di negara-negara di Afrika menerapkan fortifikasi Vitamin A pada gula putih. Mengenai tambahan biaya bagi produsen untuk fortifikasi, berdasarkan hasil studi KFI setidaknya hanya dibutuhkan Rp19 per kg migor. Dengan tingkat retensi hingga 3 kali penggunaan migor. "Biaya fortifikasi 0,2% dari harga minyak Rp9.000 per kg, bila ditambahkan biaya lainnya Rp30—Rp40 atau 0,5%," jelasnya.
Yan Suhendar