Kamis, 18 Mei 2006

Yang Manis dari Cianjur

 

 

Suatu sore, AGRINA pun mampir ke sebuah kios yang sudah berdiri sejak 1952. Orang mengenalnya dengan kios manisan Nyonya Tan. Berbagai jenis manisan dijajakan di sana seperti, manisan mangga, pala, lobi-lobi, lie, ceremai, dan belimbing. Harganya berkisar antara Rp25.000,00—Rp40.000,00/kg. Menurut keterangan pemiliknya, Budi Tan,  yang juga merupakan generasi ketiga dari Nyonya Tan, manisan yang dijadikan favorit pada saat dan setelah lebaran adalah mangga, kedondong, dan salak.

 

Manisan buah Cianjur selain disajikan dengan kuah manis juga dapat dibuat kering. “Perbedaan hanya pada pengolahannya saja,” jelas Budi. “Kalau ingin mendapatkan manisan yang kering cukup dijemur sinar matahari saja.”

 

Yang paling menarik dari berbagai jenis manisan buah yang dijajakan di sana adalah manisan buah lie (sebangsa ceri). Buah lie tidak didapatkan di Indonesia, melainkan harus diimpor dari Taiwan. Sehingga harganya lebih mahal jika dibandingkan manisan lainnya

 

Hal lain yang perlu diperhatikan, menurut Budi, bahwa konsumen perlu berhati-hati dengan penggunaan gula buatan sebagai bahan pemanis. “Perbedaannya apabila manisan yang menggunakan gula biang dan pewarna buatan dapat tahan hingga 6 bulan dan menimbulkan rasa sakit di sekitar kerongkongan. Sedangkan apabila menggunakan gula asli dan tanpa pewarna hanya tahan sampai 4 hari saja,” tegas Budi.

 

Tradisi Lama

 

Konon manusia sudah mengenal manisan buah sejak lama. Menurut kisah, kalangan masyarakat Tionghoa sejak 3.000 tahun silam telah melakukan ritual menyandingkan manisan buah dan kue keranjang untuk Dewa Dapur (Ciao Kun Kong). Kedua jenis makanan itu disebut sebagai makanan pelekat gigi, agar Dewa Dapur tidak melaporkan hal-hal yang tidak baik dari pemilik rumah kepada Thian (Tuhan Penguasa Langit).

 

Bukan hanya masyarakat Tionghoa, orang Betawi juga dikenal telah menjadikan manisan buah sebagai tradisi. Yaitu pada saat lebaran, orang Betawi kerap menyuguhkan manisan buah sebagai teman minum teh untuk tamu-tamu mereka seperti manisan kolang-kaling, pala, dan belimbing.

 

Cita rasa manis yang terkandung di dalam manisan buah dapat menggugah selera anak-anak sehingga manisan dapat dijadikan sebagai pengganti permen. Kelebihannya adalah karena terbuat dari buah, manisan buah mengandung serat, yang tentunya baik untuk membantu pencernaan. Selain itu manisan buah dapat bertahan relatif lama, sehingga cocok untuk menjadi teman minum teh saat berkumpul dengan keluarga atau rekan sejawat pada hari raya nanti.              

Diyan J.

 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain