Jakarta, Agrina-online.com. APKASINDO, organisasi petani komoditas terkuat di dunia menggelar Rakernas di Jakarta. Hal itu disampaikan oleh Rachmat Pambudy, Menteri PPN/Kepala Bappenas dalam sambutanya sekaligus membuka Rakernas Asosiasi Petaani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Selasa, 18 Maret 2025.
“Paling tidak dari sisi jumlahnya mana ada organisasi petani komodtas yang lebih besar dari Apkasindo untuk satu komoditas,” ungkap Rahmat.
Rahmat menyampaikan, kehadirannya ingin menjadi jembatan bagi pemerintah agar kuat dan didukung oleh petani sawit. “Petanilah sebenarnya ujung tombak untuk membela kepentingan nasional kita,” ujarnya.
Anggota APKASINDO yang tersebar di seluruh Indonesia dari Aceh hingga Papua hadir untuk menyukseskan acara ini. Hasilnya nanti salah satunya akan menjadi masukan untuk pemerintah apa yang menjadi polemik di kalangan petani sawit saat ini.
“Petanilah sebenarnya ujung tombak untuk membela kepentingan nasional kita.” – Rachmat Pambudy, Menteri PPN/Kepala Bappenas
Seperti yang disampaikan Ketua Dewan Pembina APKASINDO, Jend TNI (Purn) Moeldoko, Rakernas diharapkan memberikan masukan kepada pemerintah berkaitan tantangan dan penyelesaian yang diharapkan petani sawit. “Dari awal saya sudah sampaikan kepada APKASINDO agar memiliki posisi sebagai bridging untuk menghubungkan kebijakan dengan kepentingan petani sawit yang ada di bawah,” kata Moeldoko.
Sementara itu, Ketua Umum DPP APKASINDO, Dr. Gulat ME Manurung dalam sambutanya menyatakan, persoalan yang dihadapi petani sawit adalah urusan perut yang dengan berkaitan masa depan petani. Belakangan ini banyak petani yang resah terkait lahan pertanianya.
“Saya ingin menyampaikan petani sawit tidak dalam keadaan baik-baik saja. Petani menangis dipasang plang tanah ini dikuasai negara dan tidak lama sawitnya dijarah. Kami tidak ingin dimanjakan oleh regulasi tapi kami ingin memiliki hak yang sama sebagai warga negara.” jelasnya.
Menanggapi hal itu, Rahmat menyatakan dukunganya agar petani harus memiliki aset tanah dan tanah bersertifikat. “Petani tanpa tanah bukan petani. Berapapun tanahnya apapun nama haknya, hak atas kepemilikan harus dimulai sekarang,” tandasnya.
Rakernas APKASINDO juga menghadirkan narasumber yang membahas persoalan klaim sawit dalam kawasan hutan antara lain Erich Folanda, Koordinator IV Jampidsus; Togu Saragih dari Ditjen Perkebunan; dan Kabul Wijayanto, Direktur di Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP).
Arfi Zulfa