Tangerang, Agrina-online.com. Lima Stratup Agribisnis Thailand mejeng di acara ILDEX Indonesia dalam acara Demo Day Horti Agri Indonesia 2025. Stratup Agribisnis Thailand membawa masa depan untuk pangan lintas ASEAN.
Fitri Nursanti Poernomo, Pemimpin Umum Agrina mengatakan, peresmian Horti Agri Indonesia diselenggarakan bersamaan dengan ILDEX Indonesia ke-7 sejak diselenggarakan 2013.
Acara ini menjadi bukti nyata sinergi antara VNU Asia Pasifik dan PT Permata Kreasi Media yang mencerminkan komitmen bersama untuk memajukan industri agribisnis dan peternakan di Indonesia dan negara sekitarnya.
“Saya merasa terhormat dan bangga dipercaya sebaga koordinator Panel Penilaian Startup Pertanian dari Thailand. Kolaborasi ini merupkaan inisiatif Indonesia dan VNU Asia Pasifik dan NIA-Thailand (Badan Inovasi Nasional Thailand),” katanya, kamis (18/9).
Hal ini memberikan kesempatan untuk mempelajari cara meningkatkan startup agribisnis di suatu negara dengan menampilkan inovasi mereka dalam solusi agritech yang digerakkan oleh teknologi yang ditampilkan dalam acara internasional di negara lain dan dinilai oleh para ahli dari negara tersebut.
Fitri menambahkan, sesi penjurian startup ini menawarkan kesempatan berharga untuk memperkuat jaringan inovasi antara Thailand dan Indonesia. Sesi ini membuka jalan bagi kolaborasi strategis dalam industri agritech dan greentech, yang akan meningkatkan daya saing kedua negara melalui pengetahuan dan kemajuan teknologi bersama.
“Kami berharap Horti Agri Indonesia akan berkembang menjadi pameran bisnis agrifood berskala besar karena sejalan dengan prioritas pemerintah Indonesia untuk menjadikan negeri ini sebagai lumbung pangan yang mandiri dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Menurut Fitri, adanya pameran ini berfungsi sebagai platform penting untuk memajukan kedaulatan pangan nasional. Selain itu, startup agribisnis Indonesia akan mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam Horti Agri Showcase di negara lain.
“Paparan internasional ini akan memberdayakan startup untuk berkembang secara global, memperkuat inovasi, dan memperkuat kehadiran Indonesia di kancah agritech Internasional,” katanya.
Fitri berharap, pameran tersebut dapat menginspirasi ide-ide baru dan menandai dimulainya kerja sama lintas batas yang berkelanjutan dan menguntungkan agribisnis Indonesia serta pertanian regional lebih luas.
Monta Kaihirun, Direktur Departemen Promosi Startup, Badan Inovasi Nasional Thailand mengatakan, Demo Day Agtech Connext Asean 2025 diadakan dalam rangka Horti dan Agri Indonesia dan ILDEX Indonesia 2025.
Acara ini bukan hanya membuka panggung kompetisi, tapi membuka peluang bagi startup dan industri pertanian di seluruh kawasan nasional. Teknologi startup merupakan mesin perubahan.
“Ini adalah bisnis yang dibangun dari riset dan inovasi mutakhir yang mampu menyelesaikan beberapa tantangan yang dihadapi dunia, seperti ketahanan pangan hingga perubahan iklim, efisiensi sumber daya hingga kesejahteraan petani,” jelasnya.
Monta menambahkan, di bidang pertanian teknologi dapat mengubah tantangan ini menjadi peluang membantu memproduksi lebih banyak, mengurangi limbah, dan mambangun masa depan yang berkelanjutan.
Lima Stratup Agribisnis Thailand terpilih dari puluan peserta yang terdaftar. Setiap peserta tampil di acara ILDEX Indonesia, menjelaskan secara detail stratup tersebut.
Lima Stratup Agribisnis Thailand yaitu Algebra (Sea Trough Mobile), aplikasi digital untuk hatchery dan peternak menghitung hasil produksi dengan cepat dan presisi. Biom Company, mengembangkan produk mikrobial yang menyehatkan tanah dan tanaman.
Pure Plus Bio Agro Tech, mengusung teknologi plasma energi rendah yang mempercepat pertumbuhan mikroba bermanfaat. Consultex, merupakan teknologi efisiensi hachery ayam dengan deteksi dini telur tidak produktif.
Aqua Conquest, startup ini menghadirkan teknologi yang mampu menekan penyakit mematikan udang seperti white spot syndrome. Hasil pemaparan tersebut, stratup Algebra terpilih sebagai Best Performance dengan skor tertinggi 1.655 poin.
Sabrina Yuniawati
