Purwakarta, Agrina-online.com. Kepala Badan Pangan Nasional (NFA), Arief Prasetyo Adi, menegaskan bahwa ketahanan pangan yang berkelanjutan tidak hanya bergantung pada ketersediaan pangan dalam jumlah besar, tetapi juga pada kualitas benih, inovasi berkelanjutan, dan keberagaman produksi. Hal ini disampaikannya dalam peringatan 35 tahun PT East-West Seed Indonesia (EWINDO) di Purwakarta, Jawa Barat.
Arief menekankan, benih unggul adalah kunci utama membangun ketahanan pangan. “Untuk menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, riset dan pengembangan (R&D) benih harus terus dilakukan agar lahir inovasi yang relevan,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya diversifikasi pangan sejak tahap produksi. “Ketersediaan benih hortikultura unggul dan adaptif akan memperluas pilihan komoditas pangan di berbagai wilayah, meningkatkan produktivitas, ketahanan terhadap penyakit, dan daya saing pasar.”
Arief mendorong agar pengembangan benih tidak hanya fokus pada hortikultura, tetapi juga meluas ke tanaman pangan lain, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada pangan.
Data BPS (April 2025) menunjukkan peningkatan Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) menjadi 128,25, melampaui rekor tertinggi 2024 (125,66 pada Juni 2024). Ini membuktikan bahwa investasi di sektor hortikultura berdampak positif pada kesejahteraan petani.
Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menyatakan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo menetapkan lima prioritas pembangunan, termasuk:Program Makan Bergizi Gratis, Swasembada pangan, air dan energy, Peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan, Hilirisasi industry.
“Pertanian harus menjadi penggerak ekonomi dengan dukungan benih unggul terbaik dan praktik adaptif terhadap perubahan iklim,” tegas Rachmat.
Arief mengapresiasi kontribusi swasta dalam menyediakan benih unggul, pusat pembelajaran budidaya, dan pertanian ramah lingkungan. Ia juga menekankan pentingnya edukasi pola makan beragam dan bergizi bagi masyarakat.
“Ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama, dari hulu (benih) hingga hilir (meja makan). Dengan kolaborasi, kita bisa wujudkan masa depan pangan Indonesia yang sehat, mandiri, dan tangguh,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Glenn Pardede, Managing Director EWINDO, menegaskan komitmen perusahaannya dalam mendukung pertanian melalui benih hortikultura berkualitas. Perusahaannya telah mendistribusikan 187 juta kemasan benih dari 296 varietas, hasil kerja keras 900 karyawan dan mitra petani. “Ini bukti dedikasi kami untuk mendukung pertanian Indonesia,” ujarnya.
Brenda Andriana