1. Home
  2. »
  3. Berita
  4. »
  5. Optimalisasi Perhutanan Sosial untuk Swasembada Jagung

BPI Dipercayai BPDP & Ditjenbun Sebagai Provider Dalam Pelatihan Pekebun Sawit

Sumsel, Agrina-online.com.  BPDP sejak 2022 – 2025 secara berturut-turut mempercayakan Best Plenter Indonesia (BPI) sebagai salah satu provider pelatihan sawit untuk mencerdaskan pekebun sawit di beberapa wilayah di Indonesia. Tahun 2025 pelatihan telah dimulai Gelombang 1 di wilayah Sumatera Selatan dengan peserta pekebun sawit dari berbagai kabupaten di Sumsel antara lain, Musi Banyu Asin, Musirawas, Musirawas Utara dan Muara Enim.

Pelatihan tersebut dilaksanakan secara paralel 5 angkatan di Palembang dan telah berakhir pada akhir bulan Mei 2025.  Gelombang 2 dimulai tanggal tanggal 10 Juni 2025 dan telah berakhir pada tanggal 14 Juni 20205. Wilayah lain akan diselanggarakan dengan pelatihan yang sama setelah wilayah propinsi Sumsel adalah propinsi Riau dan Sumatera Barat.

Friyandito, SP, MM, Direktur Operasional BPI menjelaskan pada 2025 BPI diamanahi oleh BPDP untuk melatih pekebun sawit sejumlah 1135 peserta yang tersebar di 3 propinsi, terbagi menjadi 38 angkatan dan 13 angkatan diantaranya adalah peserta dari Sumatera Selatan.

“Tema pelatihan 2025 di Sumsel adalah panen dan pasca panen, gelombang 2 semua peserta berasal dari pekebun sawit asal Muba sebanyak 124 orang. Sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan oleh Ditjenbun, modul terdiri dari teori, diskusi dan kunjungan lapang, maka untuk kunjungan lapang Best Planter Indonesia (BPI) memilih salah satu kebun milik Sampoerna Agro Group yaitu PT Bina Sawit Makmur di desa Surya Adi Kabupaten OKI Sumsel,” jelasnya, Sumsel (14/6).

Friyandito menambahkan, kunjungan lapang tersebut dilaksanakan selama 1 hari. Sementara itu, terkait pengetahuan dan wawasan berupa teori panen dan pasca panen diberikan selama 4 hari didalam kelas oleh BPI yang merupakan praktisi sawit. Harapannya pekebun mendapat solusi nyata terhadap berbagai masalah yang dialami para pekebun sawit dilapangan.

“Prinsip BPI dalam menentukan kebun sebagai lokasi kunjungan lapang adalah kebun yang menerapkan Best Management Practices. Sehingga dapat menjadi benchmark yang menginspirasi dan bisa dijadikan referensi oleh para pekebun sawit dalam upaya meningkatkan produktifitas yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan petani,” katanya.

BPI bekerjasama dengan Sampoerna Agro (PT Bina Sawit Makmur) sejak tahun 2022 hingga 2025 secara berturut-turut lanjut Friyandito, upaya ini dilakukan untuk mencerdaskan pekebun sawit Sumsel yaitu dengan memberi kesempatan BPI, membawa peserta pelatihan untuk kunjungan lapang agar pekebun mendapatkan motivasi dan inspirasi untuk meningkatkan produktifitas kebun.

Kunjungan lapang pada 13 Juni 2025, tim BPI bersama seluruh peserta pelatihan diterima dengan baik oleh tim Sampoerna Agro dan PT Bina Sawit Makmur, dilanjutkan diskusi, kunjungan, pemaparan yang antara lain meliputi persiapan panen, pengenalan alat-alat panen, APD, pengenalan kriteria matang buah, buah mentah, dan lainnya. Kemudian dilanjutkan dengan pratik panen termasuk praktik cara menjaga jumlah pelepah, kutip brondolan, pemotongan gagang buah dan dilanjutkan melihat ukuran TPH atau Tempat Pengumpulan Buah.

Setelah tinjauan ke lapangan peserta kembali ke kantor untuk persiapan sholat Jumat, makan siang dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab terkait Best Management Practices tentang pengelolaan kebun kelapa sawit. Kunjungan diakhiri dengan pemberian cenderamata untuk tim PT Bina Sawit Makmur dan selanjutnya peserta bersama tim BPI kembali ke Palembang.

 

Sabrina Yuniawati

Tag:

Bagikan:

Trending

Perum BULOG Salurkan 1,3 Juta Ton Beras SPHP
Perum BULOG Salurkan 1,3 Juta Ton Beras SPHP Hingga Akhir 2025
Kementan Gandeng Swasta dan BUMN Dorong Investasi Sapi Perah
Swasta dan BUMN Investasi Sapi Perah Terintegrasi Di Jabar
Program GENIUS Perkuat Literasi Pangan dan Gizi Siswa
Program GENIUS Perkuat Literasi Pangan dan Gizi Siswa
Kementan Pantau Proses Penanganan dan Pengolahan Daging Dam
Kementan Pantau Proses Penanganan dan Pengolahan Daging Dam
NFA Usulkan Anggaran Rp16,10 Triliun Pada 2026
NFA Usulkan Anggaran Rp16,10 Triliun Pada 2026
Scroll to Top