1. Home
  2. »
  3. Berita
  4. »
  5. HASI 2025, Industri Sawit Berkontribusi Besar Perekonomian Indonesia

Jogja Benih Expo Tampilkan Inovasi Benih Jagung Unggul

Jogja Benih Expo Tampilkan Inovasi Benih Jagung Unggul

Gunungkidul, Agrina-online.com. Jogja Benih Expo merupakan pegelaran perdana pemerintah daerah Yogyakarta. Salah satu fokus dalam Expo tersebut yaitu komoditas jagung menurapakan menopang pangan pokok sebagai pakan ternak unggas yang terus dikembangkan oleh pemerintah.

Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto atau akrab dipanggil Titiek Soeharto di Balai Pengembangan Perbenihan dan Pengawasan Mutu Benih Tanaman Pertanian (BP3MBTP), Gunungkidul, Yogyakarta, Rabu (6/8/25).

Menurut Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi Komitmen, pemerintah dalam komando Presiden Prabowo Subianto dalam menjaga kepentingan petani dan peternak dalam 10 bulan pertama pemerintahan sangat kentara.

“Sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo dan diputuskan dalam Rakortas bersama Bapak Menko Pangan, harga jagung hari ini dengan kadar air 18%-20%, dapat diserap oleh Bulog dengan harga Rp5.500/kg. Kemudian apabila kadar air mampu ditekan sampai 14%, ditambahkan Rp900, menjadi Rp6.400/kg,” papar Arief.

Terkait itu, ketentuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) komoditas jagung telah diatur dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 216 Tahun 2025 yang diterbitkan tengah Juli lalu.

Ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2025 tentang Pengadaan dan Pengelolaan Jagung Dalam Negeri serta Penyaluran Cadangan Jagung Pemerintah (CJP).

HPP jagung pipilan kering di tingkat petani Rp5.500/kg diberlakukan kepada Perum Bulog dengan ketentuan kadar air 18%- 20%. Sementara HPP Rp6.400/kg untuk jagung pipilan kering di gudang Bulog dengan kadar air maksimal 14% dan aflatoksin maksimal 50 part/billion (ppb).

Realisasinya, Bulog telah menyerap jagung produksi dalam negeri sebanyak 61,4 ribu ton sampai 5 Agustus 2025 ini. Sementara total stok jagung yang disimpan Bulog totalnya 72,1 ribu ton yang terdiri dari CJP 72 ribu ton dan komersial 146 ton.

“Jadi pada saat petani jagung kita lagi semangat nandur, harganya harus dijaga secara baik. Ini juga merupakan arahan Ibu Ketua Komisi IV DPR RI. Petani dan peternak tidak boleh susah. Bulog siap serap dengan target 1 juta ton untuk jagung,” katanya.

Dalam Panel Harga Pangan NFA, rerata harga jagung pipilan kering di tingkat petani secara nasional per 6 Agustus, mulai mengalami penyesuaian harga mendekati HPP Rp5.500/kg. Sebulan sebelum 6 Agustus, rerata harga berada di angka Rp4.921/kg. Kemudian mulai meningkat 4,43% menjadi Rp5.139/kg.

NFA turut mendukung gelaran Jogja Benih Expo dengan menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah (GPM). GPM dihadirkan secara kolaboratif bersama mitra BUMN dan swasta antara lain Bulog, ID FOOD, PT PPI, Gapoktan Makarnyo, Kelompok Tani Ngudi Makmur, UD. BM, UD. Sumber Telur Jaya, PT Januputra, Kios Pangan Yogyakarta, Koperasi Bina Insan Berdikari, dan Asosiasi Pasar Tani.

Di saat yang sama, Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto mengungkapkan perhatiannya terhadap benih yang akan menentukan kualitas panen nantinya. Menurutnya, swasembada pangan dapat tercapai dengan benih yang unggul dan berkualitas.

“Tanpa benih yang berkualitas, mustahil kita bisa mencapai swasembada. Oleh karena itu, kita terus mendorong agar riset dan inovasi benih terus ditingkatkan. Kedua, sistem distribusi benih harus dijaga integritas dan keadilannya agar petani mendapatkan akses pada benih unggul dengan harga yang wajar dan kualitas yang terjamin,” papar Titiek.

Ttiek menambahkan, ketiga, penting untuk memperkuat kemandirian perbenihan nasional dengan memperbanyak petani sumber benih, mempercepat proses sertifikasi, dan memberikan insentif kepada penangkar lokal.

“Saya percaya Jogja Benih Expo ini bukan hanya ajang pameran, tetapi juga ruang dialog terbuka untuk kita bisa bertukar ide, membangun jejaring, dan memperluas kemitraan yang saling menguntungkan,” sambungnya.

Selanjutnya, Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta KGPAA Paku Alam X menuturkan urgensi benih unggul sebagai fondasi ketahanan pangan dan kedaulatan bangsa.

“Tema Jogja Benih Expo, Jembatan Inovasi Perbenihan Menuju Pertanian Berkelanjutan, sangat tepat di tengah krisis iklim, fluktuasi pasar global, dan meningkatnya kebutuhan pangan,” ujarnya.

Benih unggul bukan sekedar input lanjutnya, melainkan fondasi ketahanan pangan dan kedaulatan bangsa. Hari ini tidak bisa lagi bertumpu pada pola konvensional semata.

“Namun demikian teknologi bukan untuk menggantikan kearifan petani, melainkan untuk memperkuatnya, agar pertanian kita tidak hanya maju secara produksi, tetapi juga kokoh secara budaya,” sebutnya.

Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih mengatakan Jogja Benih Expo ini menjadi perwujudan tekad Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menjadi daerah penghasil jagung. Salah satu strateginya melalui inovasi perbenihan yang mumpuni.

Melalui acara ini diharapkan dapat memperkuat jejaring antar petani, pengusaha, akademisi, dan pemerintahan dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

“Inovasi pembenihan sebagai jembatan menuju pertanian yang tangguh, ramah lingkungan, dan berkelanjutan adalah langkah strategis dalam menghadapi tantangan global, perubahan iklim, krisis pangan, dan degradasi lahan,” urainya.

Turut hadir pula dalam pembukaan Jogja Benih Expo hari ini antara lain Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Idha Widi Arsanti, Deputi Bidang Ketersediaan.

Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa, Direktur Pengawasan Penerapan Standar Keamanan dan Mutu Pangan NFA Hermawan, dan juga Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik TVRI Iman Brotoseno.

 

Sabrina Yuniawati

 

 

 

 

Tag:

Bagikan:

Trending

diskusi terbatas forwatan ketelusuran industri kayu
Regulasi Industri Kayu Nasional Perlu Dipermudah
JAPFA Siap Kontribusi Program MBG
JAPFA Siap Berkontribusi Program MBG
Pelaksanaan panen perdana jagung tumpang sari jagung di lahan sawit
PTPN IV PalmCo dan Polres Landak Panen Perdana Jagung Tumpang Sari
Syngenta
Syngenta Indonesia Luncurkan Buku Panduan Budidaya Padi dan Drone Learning Center
Pupuk Kaltim dan Kementan Pastikan Ketersediaan Pupuk, Dukungan Swasembada Pangan
Pupuk Kaltim dan Kementan Pastikan Ketersediaan Pupuk Aman
Scroll to Top