Jawa Barat, Agrina-online.com. Syngenta Indonesia meluncurkan dua inovasi strategis untuk mendukung transfomasi budidaya padi dan penguatan swasembada pangan nasional.
Inovasi tersebut berupa buku panduan “Raih Hasil Optimal Budidaya Padi” dan Drone Learning Center yang diresmikan di Research and Development (R&D) Center Syngenta di Cikampek, Jawa Barat (27/08).
Inovasi tersebut merupakan wujud komitmen Syngenta Indonesia dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Hal ini dikarenakan, populasi Indonesia yang kini mencapai lebih dari 280 juta jiwa, sehingga kebutuhan beras terus meningkat dan memerlukan solusi inovatif untuk mengoptimalkan produksi.
Data yang diperoleh bahwa produksi beras nasional saat ini mencapai 34 juta ton/tahun, namun angka ini perlu ditingkatkan seiring pertumbuhan populasi.
Merespons tantangan tersebut, Syngenta Indonesia berkomitmen mendukung petani meningkatkan produktivitas padi melalui inovasi dan praktik pertanian berkelanjutan.
Panduan Komprehensif untuk Budidaya Tanaman Padi
Buku panduan “Raih Hasil Optimal Budidaya Padi” merangkum pengalaman dan pengetahuan Syngenta dalam mendampingi petani padi mencapai produktivitas optimal. Buku panduan ini sangat komprehensif karena sudah mendapat masukan dari petani, penyuluh, hingga akademisi.
Panduan tahapan budidaya padi hasil optimal ini mencakup aspek lengkap mulai dari persiapan lahan, pengelolaan air, pemilihan benih dan persemaian, penanaman padi, pengaturan jarak tanam, pemupukan dan kesehatan tanah, perlindungan tanaman terpadu, hingga aktivitas panen.
Sedangkan aspek keberlanjutan, Syngenta melakukan inovasi terkait pengelolaan jerami, kompos, dan biochar, penggunaan drone, serta IoT di bidang pertanian.
Aspek keselamatan petani juga menjadi perhatian utama dengan menghadirkan informasi tentang enam tepat, kalibrasi penggunaan produk perlindungan tanaman, hingga lima aturan emas Syngenta.
Eryanto, Presiden Direktur Syngenta Indonesia mengatakan, kehadiran buku panduan ini adalah salah satu langkah nyata Syngenta Indonesia terus hadir untuk meningkatkan produktivitas padi.
‘’Syngenta memilki komunitas petani binaan yaitu Komunitas 10 Ton, sudah berhasil mencapai produktivitas lebih dari 10 ton/hektar. Perpaduan antara inovasi buku panduan budidaya padi dan Komunitas 10 Ton ini akan membantu meningkatkan keuntungan dan kesejahteraan petani seperti yang tertuang dalam visi Petani MAJU,’’ ujarnya.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), diwakili oleh Widiastuti, Deputi Bidang Koordinasi Usaha Pangan dan Pertanian menyampaikan bahwa pemerintah sangat mengapresiasi perusahaan seperti Syngenta Indonesia yang berupaya mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.
‘’Syngenta Indonesia dengan inovasi dan teknologi pertanian yang dikembangkan menjadi mitra krusial dalam perjalanan untuk mewujudkan Indonesia maju. Harapannya buku panduan ini dapat digunakan oleh khalayak luas, petani, dan penyuluh dalam membudidayakan tanaman padi,’’ katanya.
Buku panduan ini diharapkan dapat menjadi solusi praktis bagi berbagai pemangku kepentingan di sektor pertanian. Bagi petani, buku ini menjadi referensi cepat dalam menghadapi tantangan lapangan dan menyederhanakan informasi teknis yang kompleks.
Sementara bagi penyuluh pertanian, buku ini membantu memberikan arahan yang lebih tepat dan konsisten, sekaligus memfasilitasi komunikasi dua arah yang efektif dengan petani.
Drone Learning Centre : Modernisasi Pertanian Indonesia
Selain buku panduan, Syngenta Indonesia juga meresmikan fasilitas Drone Learning Center. Fasilitas ini memungkinkan petani mendapatkan pengalaman langsung dalam penggunaan drone.
Hal ini untuk mendukung efisiensi pertanian melalui aplikasi pupuk dan produk perlindungan tanaman (prolintan) yang lebih tepat, hemat waktu dan biaya produksi, serta meminimalkan dampak lingkungan.
Melalui Drone Learning Centre ini, Syngenta Indonesia menegaskan komitmennya dalam mendorong modernisasi pertanian Indonesia.
Teknologi drone tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga mendukung praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan.
Acara peluncuran ini dihadiri oleh sekitar 700 petani padi dari Komunitas 10 Ton binaan Syngenta Indonesia yang berasal dari Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Kehadiran petani membuktikan bahwa target produksi 10 ton/ha dapat dicapai dengan dukungan pengetahuan dan teknologi yang tepat.
Rokim, petani Sukamekar Jatisari, Ketua Komunitas 10 ton Karawang mengatakan, petani menyambut baik hadirnya buku panduan budidaya padi dan Drone Learning Center Syngenta.
‘’Buku ini sangat bermanfaat dalam membantu petani saat menanam padi. Hari ini kami juga bisa belajar tentang drone yang akan membantu menghemat waktu aplikasi di Drone Learning Syngenta, ‘’ katanya.
Terlaksananya kegiatan ini menjadi bukti sinergi dan kolaborasi yang solid antara pemerintah, sektor swasta, dan petani dalam memajukan pertanian Indonesia yang berkelanjutan (joint effort in sustainability) sebagai satu kesatuan tim (united one team) seperti yang tertuang dalam visi Petani MAJU Syngenta Indonesia.
Sebagai kelanjutan dari rangkaian inovasi dan perayaan ulang tahun Syngenta yang ke25, Syngenta Indonesia akan meluncurkan benih padi hibrida Ningrat (NK2133) dan peresmian laboratorium karantina pada 28 Agustus 2025 di Pasuruan, Jawa Timur.
Sabrina Yuniawati