Jakarta, Agrina-online,com. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memberikan apresiasi dan rasa bangga atas capaian sektor pangan nasional di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Dalam Sidang Kabinet Paripurna memperingati satu tahun Kabinet Merah Putih, Presiden menegaskan bahwa target swasembada pangan semula direncanakan tercapai dalam waktu empat tahun, berhasil diwujudkan hanya dalam satu tahun.
Presiden menyampaikan, capaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran Kementerian Pertanian dan tim pangan nasional yang telah menjalankan berbagai langkah strategis, mulai dari deregulasi kebijakan, intensifikasi lahan, hingga pengamanan ekosistem produksi pangan.
Prabowo mengatakan, di bidang pangan ini salah satu prestasi yang sangat melegakan. Pasalnya pemerintah memiliki stok produksi nasional Januari hingga Oktober mencapai 31.338.197 juta ton. Angka tersebut merupakan tertinggi dalam sepanjang sejarah Republik Indonesia.
“Saya memberi waktu empat tahun untuk kita kembali swasembada, ternyata tim pangan kita berhasil, insyaallah swasembada dalam satu tahun. Jadi, boleh kita tegakkan kepala kita dengan penuh kehormatan. Saya kasih target empat tahun, mereka hasilkan dalam satu tahun,” ujarnya saat sidang kabinet, Selasa (20/10).
Capaian tersebut menandai tonggak sejarah baru sektor pertanian Indonesia. Data resmi menunjukkan bahwa produksi nasional dan indikator kesejahteraan petani berada pada posisi terbaik sepanjang sejarah Republik Indonesia.
Rinciannya bahwa produksi beras tertinggi nasional Januari–Oktober 2025 mencapai 31.338.197 ton, tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.
Cadangan Beras Pemerintah (CBP) maksimal stok beras di gudang Bulog mencapai 4,2 juta ton (per Juni 2025), jumlah tertinggi sepanjang masa. Nilai Tukar Petani (NTP) meningkat, NTP mencapai 124,36, tertinggi dalam sejarah NKRI.
Lalu Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk pembelian Gabah Kering Panen naik. Pemerintah menaikkan harga beli gabah menjadi Rp6.500 per kg, sekaligus menindak tegas oknum dan perusahaan yang mempermainkan harga.
Deregulasi pupuk, pemerintah berhasil menghapus 145 aturan tidak efisien, mempercepat distribusi pupuk langsung dari pabrik ke petani.
Presiden juga menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari konsistensi kebijakan dan keberanian dalam mengambil langkah-langkah reformasi di sektor pangan.
Reformasi tersebut tidak hanya mendorong kemandirian pangan, tetapi juga menjaga stabilitas harga dan meningkatkan kesejahteraan petani di tengah ketidakpastian global.
Keberhasilan mencapai swasembada pangan dalam satu tahun menunjukkan bahwa sektor pertanian kini menjadi fondasi utama ekonomi nasional.
Penerapan sistem yang lebih efisien, produktif, dan berkeadilan bagi petani, Indonesia membuktikan kemampuannya untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan rakyat.
Sabrina Yuniawati







