Bogor, Agrina-online.com Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nuryani Zainuddin mengungkapkan, upaya memperkuat ketahanan pangan nasional melalui peningkatan produksi susu dalam negeri terus didorong melalui fasilitasi pendampingan investasi Sapi Perah.
“Pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan peternak untuk memperkuat peternakan sapi perah di Indonesia,” ungkapnya saat melakukan kunjungan ke Rayhan Dairy Farm Bogor, Selasa (12/8).
Ia pun menyampaikan apresiasinya terhadap keberhasilan ini.”Kelahiran empat pedet prematur yang sehat ini adalah bukti nyata manajemen pemeliharaan yang baik dapat menghasilkan ternak yang sehat meskipun dalam kondisi tidak ideal.” ujarnya.
Lanjutnya lagi, keberhasilan Rayhan Dairy Farm ini tidak hanya menambah populasi sapi perah yang sehat, tetapi juga menjadi motivasi bagi peternak lain di Indonesia untuk terus mengembangkan usaha sapi perah nasional,
Rusdianto, pemilik Rayhan Dairy Farm, menjelaskan bahwa saat ini keempat pedet berasal dari sapi perah milik 3 pelaku usaha yakni PT United Chemicals Inter Aneka, PT Forisa Nusa Persada, dan PT Jerindo Surya Utama.
Meski lahir prematur lanjut Rusdianto, Rayhan Dairy Farm berhasil memberikan perawatan intensif sehingga kondisi keempat pedet kini sangat stabil.”Kami sangat bersyukur, empat pedet ini lahir dengan berat badan di bawah rata-rata, yaitu sekitar 16–17 kg, tapi mereka menunjukkan vitalitas yang luar biasa.
Rusdianto menambahkan, selama 25 tahun berkiprah di dunia peternakan, baru kali ini ia mendapati pedet dengan perpaduan warna dan bentuk wajah yang begitu khas, bagian atas putih, badan hitam, dan wajah yang sekilas mirip Belgian Blue.
Saat ini, Rayhan Dairy Farm mengelola pemeliharaan sebanyak 115 ekor sapi perah impor milik tujuh perusahaan melalui pola kemitraan. Mitra tersebut antara lain PT United Chemicals Inter Aneka, PT Barentz, PT Rich Products Manufacturing Indonesia, PT Esa Jaya Serasi, PT Jerindo Surya Utama, PT Forisa Nusa Persada, dan CV Aneka Semesta Nutrisindo. “Alhamdulillah, dari jumlah tersebut, 114 ekor sedang bunting dengan usia kebuntingan rata-rata 3–4 bulan” ujarnya.
Selain itu, Rusdi juga bersyukur atas dukungan mitra yang telah mempercayakan dua unit cooling system di farm tersebut yang sangat membantu untuk mendinginkan susu segar segera setelah diperah, sehingga kualitas tetap terjaga, pertumbuhan bakteri dapat ditekan, dan kesegaran susu tetap optimal
Dengan capain ini, Rayhan Dairy Farm optimis dapat terus meningkatkan populasi sapi perah berkualitas baik, sekaligus mendukung ketahanan pangan dan produksi susu segar di Indonesia. Keempat pedet, terutama yang berpenampilan unik, menjadi harapan baru bagi peternakan sapi perah di Bogor.
Sabrina Yuniawati