1. Home
  2. »
  3. Berita
  4. »
  5. Hadapi Panen Raya 2025, BULOG Serap Gabah 300 Ribu Ton

JAPFA Siap Berkontribusi Program MBG

JAPFA Siap Kontribusi Program MBG

Jakarta, Agrina-online.com. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program makan siang gratis Indonesia yang dicetuskan pada masa pemerintahan Prabowo Subianto. Program ini dirancang dengan tujuan untuk membangun sumber daya unggul, menurunkan angka stunting, menurunkan angka kemiskinan, dan menggerakkan ekonomi masyarakat.

Program diluncurkan secara resmi pada Januari 2025. Sedangkan di sisi anggaran program MBG pada 2025 mencapai Rp71 triliun, pada 2026 adanya kenaikan menjadi Rp335 triliun yang dialokasikan untuk 82,9 juta penerima.

Corporate Financial Controller PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA), Erwin Djohan menjelaskan, JAPFA akan berkontribusi pada program MBG terdiri menjadi dua yaitu kontribusi langsung dan tidak langsung. Kontribusi tidak langsung, JAPFA bekerja sama dengan pihak lain seperti koperasi.

Selain itu, JAPFA tidak memiliki target spesisik dalam kontribusi tersebut. “JAPFA hanya mengisi ruangan yang ada. JAPFA bekerja sama dan berkoordinasi dengan pihak pemerintah untuk mengisi celah yang ada dalam program tersebut” katanya saat acara Public Ekspose, Jakarta, Rabu (3/9).

Erwin menambahkan, area kontribusi JAPFA mencakup Jawa dan Luar Jawa. JAPFA menyerahkan keberhasilan program ini pada mekanisme yang ditetapkan dan berharap semua pihak dalam rantai pasok dapat merasakan manfaatnya. “JAPFA sebagai penyedia bahan baku akan terus mendukung,” jelasnya.

Selain program MBG, JAPFA perusahaan agribisnis nasional terintegrasi, menjabarkan keberhasil mencatatkan kinerja keuangan positif sepanjang tahun 2024, dengan total penjualan sebesar Rp55,8 trilliun.

Memasuki semester pertama 2025, meski terjadi penurunan pada penjualan dan laba susaha, neraca perusahaan tetap kuat, dengan pertumbuhan positif pada aset dan ekuitas

Dalam paparan publik yang berlangsung hari ini, JAPFA menguraikan sejumlah tantangan dan strategi penting yang dilakukan dalam upaya mengatasi tantangan ekonomi dan perdagangan.

Salah satunya dengan memperkuat sinergi dan kolaborasi antar unit bisnis dan dengan semua pihak di dalam rantai pasokan dan rantai nilai. Di samping itu, tetap melakukan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi demi meningkatkan daya saing dalam industri peternakan dan produk konsumen di Indonesia

Direktur JAPFA, Leo Handoko Laksono, menyatakan “Pada semester I tahun ini, JAPFA tetap berfokus pada produktivitas dan inovasi dengan tetap berhati-hati dalam melakukan investasi modal. Perusahaan juga melakukan penyesuaian strategis dalam operasional bisnis, terutama untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang,” katanya.

Berdasarkan laporan keuangan JAPFA, segmen pakan pada divisi perunggasan tetap menjadi pilar penyumbang terbesar penjualan dengan margin yang relatif stabil dari tahun ke tahun.

Selain itu, peternakan komersial dan sektor hilir atau pengolahan hasil peternakan dan produk konsumen turut menjadi tiga sektor penyumbang penjualan terbesar, didukung oleh kemampuan perusahaan dan industri perunggasan yang cukup dinamis.

Penjualan bersih pada semester 1 2025 tercatat sebesar Rp 27,5 triliun. Angka tersebut menunjukkan sedikit penurunan dibanding pada tahun 2024 yang mencapai Rp 27,7 triliun.

Laba usaha tercatat sebesar Rp 2,1 triliun, turun dari Rp 2,6 triliun di tahun sebelumnya. Sementara itu, EBITDA berada di posisi Rp 2,7 triliun, lebih rendah jika dibandingkan dengan capaian tahun lalu sebesar Rp 3,2 triliun.

Meskipun demikian, JAPFA menunjukkan komitmen berkelanjutan terhadap penguatan bisnis jangka panjang. Hal ini tercermin pada peningkatan belanja modal sebesar Rp 930 miliar, naik dari Rp 720 miliar pada tahun 2024.

“Investasi ini juga diarahkan untuk mempercepat program digitalisasi di berbagai unit operasional, mulai dari tahap produksi hingga pemasaran, demi menciptakan produktivitas dan efisiensi biaya yang optimal,” ujar Leo Handoko.

 

Sinergi Pertumbuhan Berkelanjutan

Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan, JAPFA berkomitmen untuk terus mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) khususnya dalam mengatasi masalah kelaparan dunia.

Salah satunya melalui program CSR JAPFA for Kids, perusahaan telah berhasil mengurangi angka malnutrisi di 15 lokasi sasaran program secara signifikan pada tahun 2024.

Di samping itu, JAPFA telah menjalankan sejumlah inisiatif strategis yang tidak hanya ditujukan untuk menyikapi kondisi tahun ini, melainkan juga rencana jangka menengah dan panjang inisiatif strategis tersebut dijalankan untuk memperkokoh posisi perusahaan sebagai salah satu pemain terbesar di industri peternakan terintegrasi di Indonesia.

JAPFA juga terus berinovasi dalam menyediakan produk yang terjangkau dan dapat diakses oleh masyarakat luas, khususnya untuk memenuhi kebutuhan pangan yang sehat dan bergizi. JAPFA optimis menghadapi 2025 dan memanfaatkan berbagai peluang.

“Kami senantiasa berupaya dalam mengedukasi pentingnya protein hewani bagi kesehatan, sekaligus mendukung program pemerintah dalam mengurangi gal buruk dan stunting. Ke depannya, JAPFA akan terus memperkuat bisnis hilir dengan mengoptimalkan kapasitas produksi dan distribusi produk unggulan,” tutup Leo Handoko

 

Sabrina Yuniawati

 

Tag:

Bagikan:

Trending

diskusi terbatas forwatan ketelusuran industri kayu
Regulasi Industri Kayu Nasional Perlu Dipermudah
JAPFA Siap Kontribusi Program MBG
JAPFA Siap Berkontribusi Program MBG
Pelaksanaan panen perdana jagung tumpang sari jagung di lahan sawit
PTPN IV PalmCo dan Polres Landak Panen Perdana Jagung Tumpang Sari
Syngenta
Syngenta Indonesia Luncurkan Buku Panduan Budidaya Padi dan Drone Learning Center
Pupuk Kaltim dan Kementan Pastikan Ketersediaan Pupuk, Dukungan Swasembada Pangan
Pupuk Kaltim dan Kementan Pastikan Ketersediaan Pupuk Aman
Scroll to Top