1. Home
  2. »
  3. Agrina Cetak
  4. »
  5. Agrinnovation Conference 2025: Tonggak Inovasi Pertanian

Mentan Targetkan LTT Mencapai 1,6 Juta ha

Jakarta, Agrina-online.com.  Pemerintah menegaskan komitmen untuk mencapai swasembada pangan dengan menargetkan peningkatan signifikan pada produksi padi nasional 2025. Pada rapat evaluasi Luas Tambah Tanam (LTT), optimasi lahan (oplah), serta program cetak sawah rakyat (CSR) dan padi gogo.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menargetkan LTT minimal mencapai 1,6 juta ha, dan menegaskan pentingnya peran semua pihak dalam menjaga ritme tanam. “Kalau target tidak tercapai, kamu yang jadi target,” katanya, merujuk pada para penanggung jawab di lapangan yang harus lengser dari jabatannya jika target tidak tercapai, Jakarta, Rabu (9/4/2025).

Mentan menekankan pentingnya pengawasan harian terhadap capaian tanam. Pada kegiatan tersebut dilakukan penandatanganan kontrak kerja pemenuhan target LTT, Oplah, CSR dan Padi Gogo oleh para penanggung jawab wilayah. “Alhamdulillah, capaian bulan Maret meningkat dari 900-an ribu ha menjadi lebih dari 1,2 juta ha dibandingkan tahun sebelumnya. Ini capaian bagus, tetapi tidak boleh lengah,” ujar Amran.

Amran menegaskan, pemantauan terhadap LTT harus dilakukan secara harian untuk menjamin tercapainya target swasembada. “Kalau mau pangan terpenuhi, harus evaluasi harian, bukan bulanan,” tambahnya.

Amran juga menyampaikan apresiasinya atas lonjakan serapan gabah oleh Bulog yang disebut meningkat hingga 2.000% dibandingkan periode sebelumnya. Data dari BPS, lanjutnya, menunjukkan bahwa capaian produksi saat ini merupakan yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.

Amran menyoroti penindakan terhadap praktik mafia pangan yang telah menyeret lebih dari 20 tersangka. “Presiden memerintahkan untuk berantas korupsi dan mafia. Kami bekerja untuk rakyat, berpihak pada rakyat kecil tanpa membedakan suku dan agama, demi tegaknya merah putih di sektor pangan,” ujarnya.

Di tempat yang sama Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menambahkan bahwa perhatian Presiden Prabowo terhadap sektor pertanian sangat besar.

“Saya dan Pak Menteri sering mendapat telepon dari Presiden. Memang sektor pangan dan pertanian ini saling berkaitan. Beliau sangat concern terhadap ketahanan pangan kita, ketersediaan pangan bagi rakyat kita, bukan hanya beras tapi yang lain-lainnya juga,” ungkapnya.

Sudaryono menjelaskan, pentingnya LTT karena jumlah hasil produksi sangat ditentukan oleh luas panen. Keberhasilan sangat ditentukan oleh proses-proses sebelumnya seperti pembibitan dan pembenihan, ketersediaan pupuk, dan irigasi yang memadai.

“Makanya acara hari ini dipimpin Pak Menteri untuk memastikan Luas Tambah Tanam, karena begitu nanam banyak, maka insya Allah panennya pun akan banyak,” katanya.

Menurut Sudaryono yang akrab dipanggil Mas Dar ini, evaluasi LTT dilakukan setiap hari dan dilaporkan secara nasional. Dalam satu bulan terakhir, harian menunjukkan tren cukup positif.

Mas Dar juga menambahkan bahwa dari sisi kesejahteraan petani, harga gabah disebut mengalami peningkatan yang signifikan. “Dulu harga gabah di tingkat petani hanya Rp 5.000 hingga Rp 5.500/kg, sekarang sudah di atas Rp 6.500. Ini tentu membuat petani bahagia,” ujarnya.

Pemerintah, melalui Kementerian Pertanian, juga terus memantau harga gabah secara langsung di setiap kabupaten. Rata-rata nasional saat ini berada pada kisaran Rp 6.520 hingga Rp 6.530/kg.

Mentan menegaskan bahwa kegiatan evaluasi ini akan dilakukan secara rutin dan intensif. Setiap penurunan produksi akan direspons dengan pemanggilan penanggung jawab program di daerah. “Ini tentang kerja nyata, bukan sekadar omon-omon,” tegasnya.

Strategi tanam yang lebih ketat, pengawasan berlapis, serta dukungan kebijakan dari pusat, pemerintah optimistis produksi beras 2025 akan melebihi capaian tahun lalu, bahkan hasil evaluasi angkat tetap (ATAP) menunjukkan kenaikan sebesar 60%. BPS juga mencatat produksi beras dalam 4 bulan ditahun ini mencapai 16,5 juta, tertinggi dalam satu dekade terakhir.

Sabrina Yuniawati

Tag:

Bagikan:

Trending

diskusi terbatas forwatan ketelusuran industri kayu
Regulasi Industri Kayu Nasional Perlu Dipermudah
JAPFA Siap Kontribusi Program MBG
JAPFA Siap Berkontribusi Program MBG
Pelaksanaan panen perdana jagung tumpang sari jagung di lahan sawit
PTPN IV PalmCo dan Polres Landak Panen Perdana Jagung Tumpang Sari
Syngenta
Syngenta Indonesia Luncurkan Buku Panduan Budidaya Padi dan Drone Learning Center
Pupuk Kaltim dan Kementan Pastikan Ketersediaan Pupuk, Dukungan Swasembada Pangan
Pupuk Kaltim dan Kementan Pastikan Ketersediaan Pupuk Aman
Scroll to Top