Senin, 12 Agustus 2024

Kementan Mengklaim, Gerakan Minum Susu Berjalan Lancar

Kementan Mengklaim, Gerakan Minum Susu Berjalan Lancar

Foto: HUmas PKH
Gerakan Minum Susu bagi siswa Sekolah Dasar

Banyumas (AGRINA-ONLINE.COM) Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) memastikan bahwa Gerakan Minum Susu bagi siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, berjalan lancar sesuai rencana. Program dimulai pada Senin, 5 Agustus 2024, bertujuan meningkatkan gizi anak-anak sekolah melalui peningkatan konsumsi susu.

 

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, saat meninjau langsung pelaksanaan program di SDN Kalisube pada Senin (12/8). Agung menegaskan pentingnya program ini sebagai bagian dari komitmen pemerintah untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup sejak dini. 

 

Menurutnya, Gerakan Minum Susu ini juga merupakan uji coba dan persiapan untuk Program Makan Bergizi dan Minum Susu yang telah dicanangkan oleh Presiden dan Wakil Presiden terpilih.

 

"Sesuai dengan arahan Bapak Menteri Pertanian dan juga didukung oleh Pj Bupati Banyumas, program ini bertujuan memastikan anak-anak kita mendapatkan asupan gizi yang cukup. Kami percaya bahwa peningkatan konsumsi susu akan berdampak positif terhadap perkembangan fisik, mental, dan kecerdasan anak-anak," ujar Agung.

 

Agung juga menekankan pentingnya kerja sama dari semua pihak untuk kelancaran program ini. "Kami mengajak seluruh pihak, mulai dari pemerintah daerah, tenaga pendidik, hingga orang tua siswa, untuk mendukung program ini agar berjalan dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi setiap anak," tambahnya.

 

Selama minggu pertama pelaksanaan program, sebanyak 6.454 botol susu segar yang telah dipasteurisasi berukuran 200 ml telah didistribusikan. Dari jumlah tersebut, 5.728 botol (88,8%) diminum habis. Sementara itu, 672 botol (10,4%) tidak habis diminum, dan 54 botol (0,8%) tidak diminum karena alasan alergi atau ketidakhadiran siswa. Menanggapi hal ini, Ditjen PKH terus memantau dan memberikan edukasi agar siswa menghabiskan susu secara bertahap. Dinas Kesehatan bersama Puskesmas setempat juga melakukan monitoring berkala pasca-minum susu.

 

Sekretaris Daerah Banyumas, Agus Nur Hadie, mengungkapkan rasa syukurnya atas terpilihnya Banyumas sebagai salah satu sampel dalam Program Gerakan Minum Susu yang diinisiasi oleh pemerintah pusat. "Kami sangat mengapresiasi pemerintah pusat karena Banyumas menjadi sampel dari program Gerakan Minum Susu ini. Alhamdulillah, di beberapa desa di Kecamatan Banyumas, antusiasme anak-anak sangat tinggi, dan hari ini semua anak-anak minum susu sampai habis," ujar Agus.

 

Agus juga optimistis bahwa program ini akan memberikan manfaat signifikan bagi perkembangan anak-anak di Banyumas. "Dari Gerakan Minum Susu ini, kita berharap anak-anak kita menjadi lebih cerdas, memiliki ketahanan tubuh yang kuat, dan menjadi semakin sehat," tambahnya.

 

Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional, Nasrullah, menambahkan bahwa pelaksanaan Gerakan Minum Susu sejauh ini berjalan dengan baik. Nasrullah menekankan pentingnya program ini dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan mendorong peningkatan produksi susu dalam negeri.

 

"Program ini tidak hanya untuk meningkatkan gizi anak-anak, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Ini juga membuka peluang bagi peternakan lokal untuk berkembang," jelas Nasrullah.

 

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Kebijakan Pertanian, Sam Herodian, menyatakan bahwa Gerakan Minum Susu ini lebih dari sekadar distribusi susu, tetapi juga tentang membangun kesadaran dan budaya sehat di kalangan anak-anak sejak dini.

 

"Program ini adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat besar bagi bangsa kita di masa depan," ungkap Sam.

 

Untuk memastikan manfaat dari Gerakan Minum Susu ini, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman tengah mengumpulkan data untuk melakukan evaluasi dampak melalui pengukuran berat badan, tinggi badan, dan kadar hemoglobin dalam darah siswa di empat sekolah yang terlibat. Evaluasi ini akan dilakukan tiga kali selama pelaksanaan program.

 

Dengan pemantauan dan evaluasi ketat, Ditjen PKH berharap Gerakan Minum Susu ini dapat berhasil meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anak sekolah dasar di Banyumas, serta menjadi model bagi daerah lain di Indonesia.

 

 

Sabrina Yuniawati

 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain