Foto: - WINDI LISTIANINGSIH
MRMP Kendal dilengkapi dryer kapasitas 120 ton/hari, RMU kapasitas 6 ton/jam, dan 3 unit silo kapasitas simpan 2.000 ton/unit.
Kendal (AGRINA-ONLINE.COM). Perum BULOG membangun infrastruktur pabrik penggilingan dan pengolahan beras modern (Modern Rice Milling Plant/MRMP) dalam rangka menjalankan penugasan pemerintah sebagai penjamin ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas harga pangan khususnya beras. MRMP dibangun sebanyak 10 unit di daerah-daerah sentra produksi padi Indonesia, salah satunya di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
"BULOG akan menjadi "King of Rice" atau Raja Perberasan nasional. Untuk itu, kita sedang fokus kepada infrastruktur penggilingan dan pengolahan gabah beras. Sekarang sudah dibangun sebanyak 10 unit. Kemudian, nanti akan ditambah 3 unit lagi sehingga nanti akan ada 13 unit MRMP seperti yang di Kendal ini," kata Direktur Utama Perum BULOG, Budi Waseso saat mengunjungi langsung MRMP di Kendal, Kamis (21/7).
Menurut Budi Waseso, pembangunan infrastruktur MRMP ini bertujuan membantu petani dan menyederhanakan alur proses pengolahan beras yang terpusat dalam fasilitas pengolahan gabah hasil panen berbasis teknologi modern yang terdiri dari mesin pengering (dryer), unit penggilingan padi (RMU) sebagai mesin konversi gabah menjadi beras dengan dilengkapi teknologi penyortir warna (color sorter).
"Satu unit MRMP BULOG seperti yang di Kendal ini dilengkapi dengan mesin pengering berkapasitas 120 ton/hari, RMU berkapasitas 6 ton/jam, dan 3 unit silo berkapasitas simpan 2.000 ton," tambahnya.
Progres investasi proyek MRMP di Kendal, Sragen, dan Subang telah 100% rampung dan siap digunakan untuk kegiatan operasi infrastruktur pengolahan untuk manufaktur perberasan di Perum BULOG. MRMP Kendal sendiri sudah mulai beroperasi sejak awal Juli 2022.
MRMP di Kendal menghasilkan beras dengan kualitas premium. “BULOG ke depan akan menjual beras premium dengan harga beras medium. Seandainya modal buat beras premium Rp9.000/kg, kita buat konsep komersial, kita akan jual Rp9.500/kg. Pasaran beras premium Rp 11 ribu/kg, kita jual Rp10 ribu/kg, 'kan untung Rp1.000/kg, cukup jual sampai situ. Saya yakin kita jadi rajanya beras,” tandas Budi Waseso.
Dengan penguatan infrastruktur ini, BULOG diharapkan menjadi BUMN pangan yang dapat menjalankan penugasan pemerintah dengan baik dalam melaksanakan produksi, pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian pangan pokok yang ditetapkan oleh pemerintah.
Windi Listianingsih