Foto: Dok. PAI
Banyuwangi (AGRINA-ONLINE.COM). PT Pandawa Agri Indonesia menutup tahun 2021 dengan merayakan ekspor 1 juta liter produk Reduktan Herbisida mereka, Weed Solut-ion ke negeri Malaysia.
Mengusung tema “From Banyuwangi to The World: Ekspor 1 juta liter reduktan herbisida untuk pertanian yang berkelanjutan”, Pandawa Agri membawa pesan produk lokal yang tercipta dari kekayaan biodiversitas Kabupaten Banyuwangidapat berkontribusi dalam menciptakan pertanian yang berkelanjutan dengan mengurangi penggunaan pestisida sintetis hingga 50%.
Kukuh Roxa, CEO PT. Pandawa Agri Indonesia mengatakan, herbisida saat ini sedang mengalami kenaikan harga yang sangat signifikan. Salah satu contohnya adalah kenaikan harga glifosat hingga 3 kali lipat yang hingga saat ini dampaknya dialami oleh petani. Kenaikan harga ini disebabkan oleh betapa tergantungnya kita terhadap produksi di China, sehingga disaat terjadinya permasalahan di rantai pasok dunia, petani Indonesia tidak punya pilihan selain menerima kenaikan harga yang berlipat-lipat tersebut.
“Pandawa Agri Indonesia (PAI) ingin menjadi bagian dari solusi terhadap ketidakpastian ini, dengan memproduksi subtitusi pestisida yang lebih ramah lingkungan dengan kualitas yang diakui oleh dunia,” ujar Kukuh.
Pandawa Agri mengambil peluang di saat harga herbisida yang kian meroket dan kenyataan bahwa petani di lapangan membutuhkan alternatif subtitusi untuk membantu mengefisiensikan biaya pengendalian gulma. Manajemen Pandawa Agri secara bertahap, mulai melakukan ekspansi produksi dalam rangka proyeksi perusahaan kedepannya.
Sudah banyak pihak distributor multinasional yang menghubungi kami untuk bisa menjadi rekan distribusi produk kami ke semua bagian, mulai dari ASEAN, Afrika, hingga Amerika Latin. Mereka menilai WS (Weed Solut-ion) bisa menjadi solusi permasalahan yang mereka hadapi selama ini dalam mengurangi dosis penggunaan herbisida hingga 50%.
“Karena memang banyak negara di luar sana yang sudah mempunyai regulasi untuk mengurangi penggunaan pestisida dari 25% hingga 50%, namun belum menemukan solusi yang tepat. Produk kami memberikan efisiensi biaya pembelian pestisida hingga 40%. Itulah yang mendasari perencanaan kami meningkatkan fasilitas produksi secara bertahap hingga 50 kali dari yang kami miliki sekarang,” tandasnya.
Try Surya A