Rabu, 13 Oktober 2021

IP 400, Sukoharjo Panen Padi 4 Kali Setahun

IP 400, Sukoharjo Panen Padi 4 Kali Setahun

Foto: Istimewa
Mentan SYL Bupati Sukoharjo Etik Suryani melakukan panen padi program IP 400.

Sukoharjo (AGRINA-ONLINE.COM). Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Bupati Sukoharjo, Etik Suryani melakukan panen padi hasil indeks pertanaman 4 kali setahun di Desa Tegalsari, Kecamatam Weru, Kabupaten Sukoharjo, (12/10).
 
Sistem pertanaman padi 4 kali setahun merupakan salah satu terobosan Kementerian Pertanian dalam meningkatkan produksi padi, meningkatkan ketahanan pangan nasional dan nilai tambah yang diperoleh petani. "Tanam padi dengan IP 400 artinya tanam 4 kali setahun. Ini meningkatkan produksi dan pendapatan petani," ujar Mentan SYL.
 
Mentan menjelaskan, kegiatan panen di Kabupaten Sukoharjo ini untuk memastikan lahan yang cukup baik. Menurut dia, seharusnya lahan tidak hanya dimanfaatkan untuk penanaman padi sebanyak 3 kali dalam setahun, namun harus bisa hingga 4 kali setahun. Terbukti, saat ini Kabupaten Sukoharjo mampu panen padi 4 kali dalam setahun seluas 2.000 ha.
 
"Tadi kita sudah tanya ke petani, hasilnya dalam satu musim tanam itu di atas Rp30 juta. Kalau cuman tanam 2 kali setahun, hanya dapat Rp60 juta dan membuang waktu juga dalam setahun. Jadi tanam padi 4 kali setahun benar-benar menambah produksi dan penghasilan petani," jelasnya.
 
SYL menyebutkan untuk mewujudkan program penanaman padi 4 kali setahun tentunya harus didukung dengan ketersediaan air, varietas padi unggul, mekanisasi, korporasi petani dan kelembagaannya harus disusun sehingga dari hulu ke hilir terintegrasi sehingga aspek pemasaran pun terjamin. Sesuai perintah Presiden Jokowi, lahan-lahan pertanian yang terkonsetrasi di atas 8.000 hektar harus ditingkatkan kelas rice milling unit (RMU) atau penggilingan padinya.
 
SYL menilai, tanam padi 4 kali setahun ini adalah model untuk mengoptimalkan lahan. Jika saja 5 bulan lahan itu dibiarkan tidak tertanami itu artinya ada 1,5 musim tanam yang tidak terpakai berproduksi. “Nah, ini harus kita kerja dengan mekanisasi dan pelatihan atau keterampilan kepada petani," imbuh dia.
 
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani mengatakan, Kabupaten Sukoharjo setiap tahunnya selalu surplus padi tidak kurang dari 102 ton. Realisasi produksi padi tahun 2020 sebesar 310.778 ton dengan produktivitas padi rata-rata 6,8 ton/ha. 
 
Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menambahkan, program intensifikasi penanaman 4 kali didukung 7 kunci program. Pertama, semai di luar bisa dengan sistem culik, dapog atau tray dan menggunakan benih umur pendek 70 sampai 90 hari yang disemai di luar. 
 
Kedua, melakukan mekanisasi pertanian supaya hemat waktu dan tenaga. Ketiga, pemakaian pupuk kimia dikurangi secara bertahap hanya urea 25 kg/musim/hektar dan menggunkan unsur hara dari kompos, limbah tanaman dan limbah ternak. 
 
Keempat, pola tanam 4 kali setahun terdiri dari padi-palawija-padi-palawija, padi-padi-palawija-padi, padi-padi-padi-padi atau pola tanam lainnya sesuai kondisi setempat. Kelima, hemat penggunaan air dari sumur/embung/pompa air di lahan kering atau tadah hujan dan air diputar untuk berbagai aktivitas pertanian terlebih dahulu.
 
Keenam, menerapkan integrated farming menuju zero waste, antisipasi dan mitigasi organisme pengganggu tanaman. Ketujuh, melakukan hilirisasi dan skala kawasan korporasi sebagai off taker untuk akses KUR.
 
“Penerapan pertanaman 4 kali setahun berarti mengatur fluktuasi panen karena tanam padi musiman. Karena setahun 4 kali tanam, berarti proses produksi tidak pernah berhenti,” jelas Suwandi.
 
Try Surya A
 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain