Foto: Dok. Ditjen PKH
Harga pembelian jagung di pabrik pakan
Kenaikan harga jagung mendorong naiknya harga pakan. Kemitraan dianggap sebagai solusi keberlangsungan bisnis.
Pakan dalam budidaya ternak unggas mengambil porsi terbesar dalam struktur ongkos. Di tingkat perusahaan unggas, komponen pakan berkontribusi sebesar 66,22% dari biaya produksi.
Sementara di tingkat peternak rakyat, komponen pakan berkontribusi sekitar 56,95% pada budidaya ayam ras pedaging (broiler) dan 70,97% pada budidaya ayam ras petelur (layer).
Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan, Makmun mengatakan, komponen utama dalam formulasi pakan adalah jagung, yakni sebesar 40%. Dengan begitu, fluktuasi biaya bahan pakan akan sangat menentukan dinamika harga pakan.
Lebih lanjut ia berujar, sekitar 93,75% jagung yang diproduksi petani di dalam negeri diperdagangkan melalui perantara. Hanya 6,25% saja yang dijual langsung petani ke konsumen akhir.
Rata-rata margin perdagangan (rasio MPP) jagung pipilan di Indonesia sebesar 32%, dengan rata-rata perolehan margin setelah dikurangi biaya pengangkutan (rasio MP) sebesar 29,34%.
Untuk itu, menurutnya, peningkatan produksi jagung nasional perlu didukung dengan adanya sistem logistik dan cadangan arena sentra industri pakan masih berpusat di Pulau Jawa dan pola produksi jagung tidak merata sepanjang tahun.
“Adanya kemitraan petani jagung dengan peternak diharapkan dapat memotong rantai pasok penyediaan jagung, meningkatkan posisi tawar petani, dan menjaga kontinuitas pasokan jagung bagi peternak,” ulas Makmun baru-baru ini.
Produksi Musiman, Harga Melambung
Mengingat besarnya porsi jagung dalam campuran pakan, diperlukan strategi jangka panjang untuk menjamin suplai jagung bagi peternak dari sisi harga dan kualitas. Terlebih saat ini terjadi kenaikan harga jagung baik di level nasional maupun internasional.
Suwandi, Dirjen Tanaman Pangan,Kementan, membenarkan, harga jagung yang melambung saat ini juga terjadi di tingkat internasional yang berada di atas kisaran Rp5.000/kg. Dari sisi produksi jagung, pada 2020 menyentuh 24,3 juta ton.
Sementara kebutuhan untuk bahan baku pakan sekitar 643.847 ton/bulan (7,6 juta ton/tahun) dan untuk peternak mandiri 2,9 juta ton/tahun. Menurutnya, yang masih menjadi persoalan adalah menyeimbangkan pasokan dan kebutuhan.
Untuk naskah selengkapnya silakan baca Majalah AGRINA Edisi 326 terbit Agustus 2021 atau dapatkan majalah AGRINA versi digital dalam format pdf di Magzter, Gramedia, dan Myedisi.