Foto: Istimewa
ekspor senilai Rp2,9 miliar melalui dua kapal berbendera Hongkong
Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau kembali melakukan aktivitas ekspor ikan kerapu ke Hongkong melalui PT Putri Ayu Jaya tepatnya check point di Sedanau, Bunguran Barat.
“Kami sangat berterima kasih kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), sehingga aktivitas ekspor ini dapat terus berjalan meskipun dalam situasi sulit," ujar Eko Prihananto, pemilik PT Putri Ayu Jaya (14/5).
Melalui jalur laut, aktivitas ekpor ikan kerapu ke Hongkong kembali dilakukan pada 11-12 Mei 2020 dengan kapasitas ekspor mencapai 17,3 ton atau senilai USD 103.872. Aktifitas ekspor sebelumnya senilai USD 93.984, sehingga selama pandemi ini, nilai ekspor kerapu dari Kabupaten Natuna sebesar USD 197.856 atau lebih dari Rp2,9 miliar.
Aktivitas ekspor ikan kerapu ini menggunakan 2 buah kapal berbendera Hongkong, yakni MV. Cheung Kam Wah dan Cheng Wai Hing. Keduanya sudah mendapat izin dari KKP dan surat karantina dari kantor kesehatan pelabuhan Sedanau.
Aktivitas ekspor tersebut selain dihadiri petugas dari KKP dan Karantina Pelabuhan juga dihadiri Syahbandar Sedanau, Bea dan Cukai, Imigrasi dan TNI AL. Dengan mengantongi beberapa izin yang diperlukan, kedua kapal tersebut dikatakan sudah memenuhi prosedur untuk mengangkat kerapu hidup dan telah menjalani masa karantina selama 14 hari serta telah melengkapi administrasi keimigrasian.
Ikan kerapu ini merupakan hasil panen beberapa kecamatan. Di antaranya, Bunguran Barat, Bunguran Timur, Midai, Serasan, Pulau Tiga, Pulau Laut dan Subi.
“Posisi Natuna sangat strategis karena dekat dengan negara tujuan ekspor sehingga dapat memenuhi permintaan restoran-restoran dari Hongkong, yang saat ini beberapa telah dibuka kembali. Dari aktifitas ekspor tersebut dapat mendongkrak ekonomi masyarat pembudidaya Kabupaten Natuna di masa yang sulit ini,” ungkap Eko.
Sementara itu, Dirjen Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto (16/5) menjelaskan, kinerja ekspor ikan kerapu di tengah pandemi ini bisa terus berjalan dengan lancar apabila semua pihak yang terkait bisa saling koordinasi dan bersinergi.
“Dari informasi yang kami peroleh, saat ini beberapa restoran di Hongkong dan China telah dibuka kembali dan permintaan ikan kerapu dari negara tujuan ekspor sudah mulai rutin, artinya kinerja ekspor ikan kerapu juga akan mulai kembali normal," tandas Slamet.
Try Surya Anditya
Editor: Windi L