Foto: Sabrina Yuniawati
PT Indo Acidatama Tbk. ekspor perdana pupuk cair 10 ribu liter senilai Rp400 juta
Karanganyar (AGRINA-ONLINE.COM). PT Indo Acidatama Tbk, melakukan ekspor perdana pupuk organik Beka Decomposer dan Pomi ke Malaysia. Ekspor pupuk cair tersebut, sebanyak 10 ribu liter dengan nilai Rp400 juta.
Menurut COO Agro PT Indo Acidatama Tbk, Nurtanto, ekspor perdana pupuk cair merupakan bentuk kesadaran perusahaan akan hal tanah yang semakin termarjinalkan. Perusahaan ingin mengajak petani kembali pada pupuk yang ramah lingkungan.
"Komitmen perusahaan untuk menjaga bumi tetap hijau. Produk ini juga dapat mengurangi biaya produksi," katanya pada pelepasan ekspor di Karanganyar (13/12).
Sementara itu, ekspor disaksikan oleh Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian ( Dirjen PSP), Sarwo Edhy menyampaikan, kualitas produk Beka Decomposer dapat meningkatkan pH tanah 5,5-6 dari pH 3,5.
Petani cukup menggunakan pupuk cair tersebut kurang lebih 3-5 botol per ha, dibandingkan pemakaian dolomit bisa mencapai 2 ton per ha.
"Ini sudah dilakukan uji coba di Kalimantan saat Hari Pangan Sedunia. Hasilnya sangat bagus," jelasnya.
Sarwo Edhy mengapresiasi, ekspor yang dilakukan PT Indo Acidatama Tbk. Ini merupakan bentuk meningkatkan ekonomi secara makro di sektor Pertanian.
Hal ini, sejalan dengan tujuan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk lebih meningkatkan ekspor.
"Jadi diharapkan eskpor ini tidak hanya ke Malaysia saja tapi negara-negara lainnya," tegasnya.
PT Indo Acidatama Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak memproduksi berbagai produk untuk pertanian, peternakan, dan perikanan. Seperti Beka Decomposer, pupuk organik cair POMI, Randex, dan Bioku Chick. Perusahaan akan terus bergerak dan membantu Indonesia dan negara lain untuk menjaga lahan pertanian.
Pemakaian POMI Pupuk BIO Organik Plus (Pupuk Hayati) dan BEKA Decomposer Plus (Penyubur Tanah) dapat memaksimalkan penyerapan pupuk anorganik atau pupuk kimia oleh tanaman dan sekaligus menjaga kesuburan tanah sehingga pada gilirannya akan meningkatkan kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Sabrina Y.
Editor: Windi L.