Senin, 16 April 2018

Agung Kurniawan, Mengabdi di Manapun Berada

Pada zona nyaman, segala sesuatunya berjalan secara otomatis. Karena itulah tantangan baru diperlukan untuk menempa diri.

Dua tahun menyelami dunia pertanian menghadirkan pemahaman baru bagi Agung Kurniawan. “Industri pertanian memainkan peran sangat penting buat kehidupan. Kebutuhannya akan terus bertambah sejalan pertumbuhan penduduk,” ungkap Direktur Eksekutif CropLife Indonesia, asosiasi nirlaba yang mewakili kepentingan petani serta industri benih dan pestisida.

Sementara, pertanian menghadapi tantangan berat, berupa serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dan perubahan iklim. Agung menuturkan, “Kami ingin mengawal produk perlindungan tanaman agar bisa membantu petani dalam pengendalian OPT.”

Bagaimana sepak terjang pria yang 13 tahun terakhir bergelut di dunia pertambangan minyak dan gas itu membantu petani Indonesia?

Bisnis Beretika

Agung mengatakan, produk perlindungan tanaman, seperti pestisida, insektisida, dan herbisida tidak dapat disangkal perannya dalam membantu petani menjaga dan mempertahankan tanamannya agar bisa panen optimal. Kendati demikian, ia mengaku cukup berat membangun kesadaran petani untuk memahami dan menggunakan produk perlindungan tanaman yang benar.

Menurut pria kelahiran Salatiga, Jateng, 8 Agustus 1977 itu, kesadaran dan pengetahuan petani akan penggunaan pestisida yang baik masih cukup minim. Karena itu membangun pemahaman petani perlu diupayakan terus-menerus seperti pramugari yang rutin mengingatkan penumpang akan cara penggunaan jaket pelampung dan pintu darurat di dalam pesawat. “Ini bagian dari awareness petani. Dan itu nggak bisa dilakukan sekali, harus selalu diingatkan,” katanya.

Karena itulah sejak hadir pada 2001, sambung ayah tiga anak itu, CropLife Indonesia bersama delapan anggotanya berkomitmen mengedukasi petani tentang cara budidaya yang baik (Good Agriculture Practices) dan cara aplikasi pestisida yang baik (Good Pesticide Practices). “Walaupun delapan anggota kita merupakan formulator pestisida, mereka ingin menjalankan bisnisnya secara beretika. Tidak berorientasi market saja tapi produk yang dimiliki bermanfaat,” tegasnya.

Suka Tantangan

Meski tidak semudah membalik telapak tangan, Agung mengaku menyukai tantangan di bidang yang digelutinya ini. “Saya sebelumnya di perusahaan migas. Totally different (benar-benar). Ini salah satu big challenge (tantangan besar)-nya,” jelasnya.

Tantangan itu menjadi salah satu tempaan buat Agung. Ia pun sengaja menghindari comfort zone (zona nyaman). “Saya mencari suatu hal yang menantang, lebih baru,” ulas penggemar olah raga tenis, badminton, dan renang ini lugas. Sebab pada zona nyaman, segalanya sudah berjalan otomatis.

Kelanjutan tentang tulisan ini baca di Majalah AGRINA versi Cetak volume 14 Edisi No. 286 yang terbit April 2018. Atau, klik di : https://ebooks.gramedia.com/id/majalah/agrinahttps://higoapps.com/item/1774/agrina-edition-jan-2018, https://www.mahoni.com, dan https://www.magzter.com/ID/PT.-Permata-Wacana-Lestari/Agrina/Business/

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain