Senin, 21 Oktober 2013

LIPUTAN KHUSUS : Tangkal Sesuai Jenis Kontaminan

Mikotoksin pada pakan ternak bagai bahaya terselubung. Pilih penangkal yang efektif menjauhkan ternak dari bahayanya.

Bahaya mikotoksin atau racun cendawan pada ternak tidak diragukan lagi. Mulai dari kerusakan hati, kerusakan ginjal, ketidakseimbangan hormon, hingga pertumbuhan yang terhambat. Gawatnya lagi, sifat serangan mikotoksin pada tubuh ternak pun tidak terdeteksi secara spesifik. Tahu-tahu ternak sakit dan produksinya menurun,

Pierre van Zon, Product Manager Mycotoxin Control, Selko BV, mengungkapkan, mikotoksin masuk ke dalam tubuh ternak hanya melalui satu jalan. “Satu-satunya jalan melalui pakan. Dia masuk ke saluran pencernaan, tersebar di dalam tubuh melalui peredaran sel darah merah. Selanjutnya akan mengganggu organ-organ penting dalam tubuh,” tuturnya dalam seminar “Mycotoxins: The New Age Trojan Horse”, di Jakarta, awal Oktober lalu.

Bedakan Penangkalnya

Ragam mikotoksin yang dapat mengontaminasi pakan menentukan jenis penangkal apa yang seharusnya dipilih peternak. Seperti produk Toxo MX dan Toxo XL dari PT Trouw Nutrition Indonesia. Keduanya serupa tapi tak sama. Yang pasti, kedua produk ini diberikan bersama dengan pakan, tetapi bekerja dalam tubuh ternak. Karena itu, menurut van Zon, produk yang dipilih harus disesuaikan dengan jenis mikotoksin apa yang banyak mengontaminasi pakan.

“Kami mengembangkan dua produk. Yang pertama Toxo MX, aktif sebagai mycotoxin binding dengan target utama aflatoksin atau bisa juga ergot alkaloid, dan bisa digunakan untuk semua spesies,” paparnya. Toxo MX efektif digunakan di wilayah dengan kelembapan udara tinggi dan bersuhu relatif hangat. Di wilayah seperti itulah aflatoksin mendominasi.

Sementara Toxo XL dengan proteksi yang lebih luas. Selain berperan sebagai mycotoxin binder, dia juga memberikan efek memperbaiki imun melalui pecahan dari sel ragi atau yeast. Kandungan glukosa biopolimernya mampu memperbaiki sistem pencernaan atau usus dengan menghambat proses peradangan, mengurangi sekresi sitokinin, dan memodulasi protein untuk menutup celah di antara sel-sel pada usus. “Akhirnya ini akan mencegah masuknya mikotoksin ke dalam usus,” tambah lulusan Animal Husbandry dari University of Applied Science ‘HAS Den Bosch’, Belanda, ini.

 Dobel Manfaat

Bahan utama pembentuk Toxo MX dan Toxo XL berupa smectite clays dikliam memiliki kemampuan mengikat aflatoksin paling baik dibandingkan zeolite atau sepiolite yang diuji PT Selko. “Smectite mengikat lebih banyak mikotoksin. Struktur tiga dimensi yang membentuk lapisan-lapisan membuat banyak aflatoksin yang terperangkap di antaranya,” tutur van Zon. Selain itu, smectite clay juga mendorong mikotoksin untuk dikeluarkan bersama feses, sebelum sempat diserap oleh ternak.

Toxo MX dapat dicampurkan 1-5 kg/ton pakan, sementara Toxo XL diberikan sebanyak 1-2,5 kg/ton pakan, tergantung besarnya ancaman mikotoksin di lokasi setempat. Biasanya, setelah Toxo diberikan pada ternak di wilayah dengan ancaman mikotoksin, dalam beberapa minggu perbaikan kesehatan akan segera terlihat.

“Toxo akan langsung bekerja begitu diberikan. Semestinya tidak sampai satu bulan untuk melihat hasilnya. Manfaatnya, selain mikotoksinnya menurun, ketahanan tubuh ternak juga akan meningkat. Dan sejauh ini kami belum menemukan adanya efek samping,” ungkapnya menutup presentasi.

Renda Diennazola

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain