Jumat, 27 September 2013

Tolak Impor Produk Pertanian

Potensi Industri agribisnis Tanah Air masih bisa dikembangkan lebih baik dan berpotensi menguasai pasar domistik meski ada serbuan produk Impor.

Ketua Umum Masyarakat Agribisnis dan Agroindustri Indonesia (MAI) Fadel Muhammad mengatakan, pemerintah harus bisa melindungi sektor agribisnis dengan kebijakan untuk memperkuatnya. “Saat ini, sektor agribisnis dalam negeri tengah berjuang menghadapi produk impor, untuk itu kebijakan yang dikeluarkan harus bisa memproteksi produk lokal, jangan sebaliknya," kata Fadel Muhammad dalam jumpa pers rencana penyelengaraan Festival Agri dan Agro 2013, di Jakarta, Kamis (26/9).

Fadel menguraikan, pemerintah terlalu mudah memberikan ijin impor produk hortikultura dan pangan. Kebijakan ini berimplikasi buruk bagi pertanian domestik. Selain itu, kebijakan impor menunjukkan ketidakberpihakan pemerintah pada pertanian lokal, untuk itu harus segera dievaluasi.

Oleh karena itu, tambah Fadel, MAI menolak kebijakan pemerintah yang tetap mengimpor pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Sebab berdampak buruk bagi jutaan petani negeri ini. “Agribisnis Tanah Air saat ini dalam kondisi menyedihkan, lonjakan impor tinggi. Kebijakan impor komoditas pertanian dulunya hanya 20 atau 30 persen, kini menjadi 70 persen dari seluruh komoditas pertanian,” urai Fadel Muhammad.

Impor pangan, bertolak belakang dengan kondisi iklim Indonesia. Sebab, bangsa ini memiliki potensi yang luar biasa jika dimanfaatkan secara optimal. Bahkan, Indonesia harusnya menjadi negara pengekspor terbesar di dunia.

Hadir dalam acara jumpa pers Agri & Agro Festival 2013 – Jambore Krida Agribisnis dan Agroindustri Indonesia, Ketua Dewan Penasihat MAI, Adi Sasono, Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Isran Noor dan Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Nita Yudi.

Event Pertanian Terbesar

Dalam upaya menjadikan agribisnis dan agroindustri sebagai penggerak pembangunan nasional bidang ekonomi, sosial, budaya, dan ketahanan nasional, MAI bersama asosiasi di sektor pertanian dan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) serta didukung 12 Kementerian Kabinet Indonesia Bersatu II akan mengadakan acara akbar bertajuk Agri & Agro Festival – Jambore Krida Agribisnis dan Agroindustri Indonesia yang bertema Bangkit Agribisnis dan Agroindustri yang Berkelanjutan Menuju Indonesia Maju 2030.

Acara yang akan berlangsung pada 29 November – 1 Desember 2013 di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Festival ini sebagai event terbesar di Indonesia yang melibatkan 508 kabupaten dan kotamadya di seluruh Indonesia dengan menampilkan potensi unggulan agribisnis dan agroindustri daerah masing-masing.

Rencana acara akan dibuka Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan  dihadiri 12 Menteri terkait dan perwakilan negara sahabat seperti China, Thailand, dan sebagainya.

Diharapkan ajang ini bisa menjadi peluang bagi pelaku bisnis untuk memperluas jaringan usahanya dan menambah pasar baru. Selama tiga hari nanti, diperkirakan akan menyedot perhatian 100 ribu pengunjung dari masyarakat umum maupun pelaku agribisnis dan agroindustri.

Tri Mardi Rasa

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain