Meski Indonesia telah swasembada ayam, konsumsi protein hewani ini masih rendah. Demikian ungkap Ruri Sarasono, Ketua Panitia FAT 2013 pada Konferensi Pers International Livestock and Dairy Expo (ILDEX) Indonesia 2013 dan Festival Ayam dan Telur (FAT) 2013 di Jakarta (25/9).
Mengacu data BPS 2011, masyarakat Indonesia baru mengonsumsi sebanyak 7 kg ayam dan 87 butir telur per kapita per tahun. Lebih rendah dibanding Malaysia (38 kg ayam dan 311 butir telur), Thailand (16 kg ayam dan 145 butir telur), dan Filipina (8,5 kg ayam dan 93 butir telur). Diharapkan pada 2017, penduduk Nusantara ini konsumsi daging ayam dan telur meningkat 2 kali lipat.
Guna mendongkrak konsumsi protein hewani tersebut, Forum Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI) didukung pemerintah dan akademisi menyelenggarakan Festival Ayam dan Telur (FAT). FAT 2013 merupakan acara yang diselenggarakan ketiga kalinya dengan mengangkat tema “Ayam & Telur Meningkatkan Gizi dan Prestasi Anak Bangsa.”
Ruri menambahkan, Gelaran FAT 2013 akan dilaksanakan pada 3-5 Oktober 2013 di Jakarta International Expo Kemayoran dengan serangkaian kegiatan seperti senam jantung sehat, acara kuliner, lomba makan olahan ayam-telur, bazar ayam dan telur murah, edukasi anak, stan pameran kuliner dan pameran peternakan.
Fitri Nursanti Poernomo, Direktur PT Permata Kreasi Media, selaku penyelenggara ILDEX Indonesia 2013 dan FAT 2013 menambahkan, tahun ini FAT diadakan bersamaan gelaran pameran peternakan ILDEX Indonesia 2013. ILDEX merupakan pameran peternakan bertaraf Internasional yang telah diselenggarakan di 3 negara Asia dengan potensi pertanian dan peternakan besar, yakni Vietnam (ILDEX Vietnam), India (ILDEX India), dan China (ILDEX China).
ILDEX, imbuh Fitri, sebagai ajang bertemunya stakeholder peternakan dan kesehatan, wadah transaksi bisnis dan berbagai teknologi. Ditargetkan sekitar 5.000 orang dari kalangan pemerintah, swasta, pelaku peternakan, asosiasi, akademisi, serta masyarakat umum akan menghadiri perhelatan akbar ini.
Windi Listianingsih