Kebakaran hutan di Indonesia berdampak sangat buruk dan menyebabkan beberapa negara Asia Tenggara diselubungi asap tebal hingga ke kondisi membahayakan.
Sekretaris Jendral Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) Darrel Webber dengan tegas menutuk segala bentuk tindak kelalaian yang menyebabkan pencemaran lingkungan tersebut terjadi. RSPO sangat prihatin akan dampak pencemaran lingkungan ini terhadap masyarakat dan anak-anak yang tinggal di negara-negara yang terkena asap akibat kebakaran hutan, “Harus segera diambil tindakan untuk menghentikan pencemaran yang terus memburuk ini,” tegas Darrel Weeber daalam press releasenya pada 25 Juni 2013.
Webber mengatakan dalam press releasenya, sebagai organisasi multi stakeholder internasional dan skema sertifikasi untuk minyak sawit berkelanjutan, RSPO memastikan bahwa Principle & Criteria dari RSPO secara eksplisit melarang pembakaran hutan untuk pembukaan lahan.
Sekarang ini, RSPO melakukan penyelidikan pada permasalah dengan mengidentifikasi anggotanya yang diindikasi terlibat kasus pembakaran hutan, menginstruksikan organisasi ini untuk segera bertindak menghentikan pembakaran hutan oleh anggotanya, dan menindak perusahaan tersebut jika melakukan kelalian sehingga terjadi kebakaran hutan.
Adapun beberapa nama perusahaan yang dilaporkan terlibat dalam kebakaran hutan di Indonesia di antaranya PT Jatim Jaya Perkasa, Tabung Haji Plantations, Sinar Mas, Kuala Lumpur Kepong dan Sime Darby.
Sementara itu, President & Group Chief Executive, Sime Darby, Tan Sri Dato' Mohd Bakke Salleh mengatakan Sime Darby Berhad mendukung penuh inisiatif yang dilakukan oleh RSPO. “Saya ingin menegaskan kembali komitmen dan kepatuhan penuh Sime Darby kepada zero burning policy, yang secara ketat diterapkan di seluruh kegiatan operasional perkebunan kelapa sawit kami,” katanya.
Sedangkan Head of Sustainability, Kuala Lumpur Kepong, Sin Chuan Eng mengatakan, Kami akan menyerahkan peta digital perkebunan-perkebunan kami kepada RSPO dan akan memberikan kerja sama penuh selama proses investigasi yang akan diusulkan.
Darrel Webber juga mengucapkan terima kasih pada semua individu, perusahaan dan kelompok yang telah memberikan informasi, serta menghubungi dan meminta RSPO untuk menangani permasalahan ini.
Tri Mardi Rasa
