Indonesia berpotensi mengeskpor daging sapi berstatus halal terkait dengan lebaran haji di Makkah.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi menyatakan potensi ekspor daging sapi halal ini bisa dilakukan setiap tahun,. “Kebutuhan daging sapi halal di Kota Makkah mencapai empat juta ton dan hal itu merupakan peluang yang menjanjikan apabila potensi tersebut digali dan dikembangkan.
Selain itu, untuk produk olahan juga bisa diekspor ke Bangladesh, India, ataupun Myanmar, hal tersebut merupakan peluang yang sangat besar," kata Bayu Krinamurthi dalam seminar yang diadakan oleh Koran Jakarta Post tentang 'Beef Imports: Quota Issues Under the WTO' di Jakarta, Selasa (25/6).
Selain itu, Wamendag, juga menyambut baik tentang adanya pulau karantina hewan. Pulau ini nantinya bisa menjadi solusi penyelesaian penyakit hewan terutama penyakit mulut dan kuku. "Pulau karantina, saya kira ini kondisi ideal untuk menyelesaikan keterbatasan pasokan. Mari kita investasi sama-sama. Jadi ini adalah sebuah teknik menyelesaikan penyakit hewan di dunia. Jadi demi kesehatan hewan, manusia dilarang masuk," katanya.
Mengenai investasi, Bayu mengusulkan agar sektor swasta yang menggarap. Pasalnya uang APBN tidak cukup untuk mendanai pengadaan pulau karantina itu. Investasi biar dari swasta saja tetapi pemerintah akan mendukung sehingga tidak pakai uang APBN.
Sementara itu, terkait dengan harga daging sapi di dalam negeri Pemerintah menargetkan harga daging sapi mencapai Rp76 ribu-Rp80 ribu sebelum Ramadhan. "Nanti kita lihat seperti apa prosesnya. Untuk menuju ke angka Rp76 ribu nanti kita lihat bagaimana perkembangannya," kata Bayu.
Meskipun demikian, ia mengisyaratkan bahwa harga Rp76 ribu itu masih akan untungkan peternak karena patokan harga tersebut bukan hanya dari Pemerintah melainkan juga dari dunia usaha. "Angka Rp76 ribu itu juga angka yang dibawa oleh beberapa asosiasi, beberapa pelaku bisnis dan Kementerian Pertanian," kata Bayu.
Tri Mardi Rasa